Kediri
Kunjungi SMAN Bali Mandara, Mas Dhito Ingin Bangun Boarding School di Kabupaten Kediri
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, berkeinginan membuat boarding school bagi anak kurang mampu di Kabupaten Kediri. Hal ini disampaikannya, saat mengunjungi SMPN 8 Singaraja dan SMAN Bali Mandara, Kamis (06/04/2023) lalu.
Ditegaskan Mas Dhito-sapaan akrab Bupati Kediri, bahwa kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melihat langsung bagaimana pengelolaan sekolah tersebut dilakukan. Utamanya, di SMAN Bali Mandara yang merupakan boarding school atau sekolah berasrama.
“Saya harus bisa membuat sekolah seperti itu, minimal seperti Bali Mandara ini. (Tolong) doakan,” katanya dihadapan ratusan siswa SMAN Bali Mandara.
Dalam kunjungannya itu, Mas Dhito tertarik melihat kedisiplinan yang berjalan di sekolah. Termasuk, para siswa yang sudah mulai belajar untuk berwirausaha. Pihaknya, bahkan sempat melihat secara langsung siswa di sekolah yang berada di Kabupaten Buleleng, berjualan kaus. Menurutnya, hal tersebut menarik untuk diterapkan.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Jadi dalam satu sekolah, yang mana boarding school atau (sekolah) asrama, tapi suatu perputaran sehari-hari itu real sudah tergambarkan di sini,” terang bupati muda berkacamata tersebut.
Kunjungan Mas Dhito ke Bali, ini merupakan tindak lanjut diskusinya bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF). Dalam pertemuan sebelumnya bersama PSF, dibahas bagaimana upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan SDM Guru di Bumi Panjalu.
Kepala SMAN Bali Mandara, Ni Made Sri Narawati, menerangkan bahwa sekolah yang diperuntukkan bagi anak kurang mampu tersebut berdiri pada 2011 kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan PSF. Perkembangannya, pada 2022 sekolah ini berganti status menjadi sekolah reguler.
Dalam rekruitmen siswa, sekolah tersebut juga melakukan berbagai serangkaian tes. Salah satunya pihak sekolah juga melakukan home visit terhadap calon siswa. “Kami semua guru dan pegawai terjun ke lapangan untuk meninjau kondisi anak-anak yang akan menjadi calon peserta didik di SMAN Bali Mandara,” terangnya. (kom/pan/sit)