Kota Malang
Kurangi Beban APBD, Sutiaji Rencanakan Pangkas Honorarium ASN Pemkot Malang
Memontum Kota Malang – Tahun depan Plt Walikota Malang, Sutiaji rencanakan memangkas honorarium kegiatan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Malang. Tujuannya untuk mengurangi beban belanja langsung dan tidak langsung pada APBD Kota Malang tahun 2019. Menurut Sutiaji, setiap program kegiatan di Pemkot Malang biasanya ada tim yang menangani. Selesai kegiatan, anggota tim mendapatkan honorarium.
“Perlahan kita akan mengurangi honorarium untuk ASN Pemkot Malang. Penggantinya kita usulkan kepada anggota dewan untuk memberikan tambahan tunjangan penghasilan bagi ASN Pemkot Malang,” tegas Sutiaji, kemarin.
Menurut Sutiaji, dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2019 jumlah pengeluaran masih lebih besar dibandingkan jumlah pendapatan. Berdasarkan catatan dari Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kota Malang, pada KUA PPAS tahun 2018, jumlah pendapatan Pemkot Malang sebesar Rp 1.89 triliun. Sedangkan jumlah pembiayaannya mencapai Rp 2.14 triliun.
Artinya prosentase pendapatan dan belanja di KUA PPAS tahun 2019 masih lebih besar anggaran belanjanya. Prosentasenya 40 persen anggaran pendapatan sisanya 60 persen anggaran belanja.
“Kami yakin bisa menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatan dalam APBD Kota Malang tahun 2019. Karena masih banyak anggaran bantuan pemerintah pusat dan Provinsi Jatim belum diterima Pemkot Malang,” tegas Sutiaji.
Seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) belum masuk ke Pemkot Malang. Serta dana perimbangan dari Pemprov Jatim belum diterima Pemkot Malang.
Sebelumnya Plt Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Abdul Rohman selesai memimpin rapat paripurna anggota DPRD Kota Malang, Selasa (31/7/2018) pagi menyatakan, Pemkot Malang harus berusaha menekan anggaran belanja tahun depan.
Supaya kondisi keuangan Pemkot Malang menjadi stabil. “Anggota Bangar sudah membahas KUA PPAS 2019. Banyak catatan yang disampaikan kepemerintah. Harapan kami jumlah pengeluaran dan pendapatan berimbang,” tegas dia. (man/yan)