Surabaya

L Soepomo Menurut Whisnu Sakti dan Bambang DH

Diterbitkan

-

L Soepomo Menurut Whisnu Sakti dan Bambang DH

Memontum Surabaya – Wakil Wali Kota (Wawali) sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana memiliki memori kuat pada sosok almarhum L. Soepomo. Menurutnya, mendiang adalah orang pertama yang menaruh kepercayaan terhadapnya.

“Pak Pomo yang memberikan kepercayaan pada saya sebelum almarhum bapak saya (Almarhum Soetjipto) menyadari bahwa putranya (Whisnu Sakti, red) sudah dewasa (betpolitik praktis). Waktu itu saat saya menggelar cap jempol berdarah untuk Ibu Megawati Soekarnoputri menjelang Sidang Umum MPR tahun 1999,” kenang Whisnu.

Pria yang akrab disapa Inuk Ini masih ingat betul saat L. Soepomo membelanya di depan almarhum Soetjipto ketika ditegur karena tidak bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh tetapi malah nongkrong di Posko Pandegiling.

Whisnu masih ingat kata-kata L. Soepomo saat itu. “Mas Tjip, anaknya sudah besar, jangan terus dianggap anak kecil. Itu lihat banyak wartawan dari luar negeri meliput kegiatan cap jempol darah,” Whisnu kembali mengenang.

Advertisement

Setelah pesan L. Soepomo itu, Soetjipto ikut membubuhkan cap jempol darahnya pada urutan ke 1945. “Waktu itu diliput CNN, BBC, NHK, media Belanda dan Perancis yang sempat datang ke posko,” pungkas Whisnu.

Sementara itu, mantan Wali Kota Surabaya 2002-2010 yang kini menjabat ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang DH mengatakan mendiang adalah pribadi yang teguh dalam prinsip dan sangat gigih dalam berjuang.

“Pak Pomi Banteng yang tidak tertundukkan. Saya salah satu saksi kegigihannya. Bung Karno jatuh, beliau tidak pernah surut meneruskan perjuangannya. Beliau Ketua DPC GPM di Surabaya saat saya direkrut sebagai pengurus sekitar tahun 79/80. Setelah lama bergerak dibawah tanah, jelang KLB di Asrama Haji Sukolilo, beliau muncul lagi,” papar Bambang DH.

Sejak saat itu, kata Bambang DH, dia bersama Almarhum Ir. Sucipto memimpin pergerakan perlawanan terhadap rezim Orba. L. Soepomo) sangat kaya ide dan gagasan. Setelah membentuk Posko di Padegiling Surabaya, L. Soepomo menjadi bagian aksi Cap Jempol Darah yang menghebohkan saat itu.

Advertisement

“Beliau sangat tegar meski saat itu penuh teror dari rezim otoriter Orba. Dalam keseharian beliau tetap bersahaja meski menduduki jabatan sebagai Wakil Rakyat di DPRD Propinsi maupun di DPR RI,” tutup Bambang DH. (ano/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas