Kabupaten Malang
Lahan Pertanian Produktif Kabupaten Malang Menyusut
* Akibat Banyaknya Pembangunan Infrastruktur
Memontum Malang – Sebagai dampak pembangunan inspratruktur di wilayah Kabupaten Malang,yakni menyusutnya lahan pertanian produktif. Beberapa diantaranya seperti pembangunan perumahan, pabrik termasuk pembangunan jalan tol Malang-Pandaan (Mapan)
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Budiar Anwar mengatakan, Kebupaten Malang sebelumnya memiliki lahan pertanian seluas 45.888 hektar. Namun sekarang ini mengalami penyusutan karena banyaknya pengalihan fungsi lahan oleh masyarakat.
“Pengalihan fungsi lahan tersebut seperti untuk mendirikan rumah hingga dibuat untuk fasilitas umum, yang salah satunya adalah untuk pembangunan jalan tol Pandaan-Malang,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Budiar, Tim Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang beranggotakan Bappeda, DTPHP, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA), Dinas Pertanahan, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) dan sebagai ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang masih melakukan perhitungan dan pendataan lahan.
“Walau masih belum diketahui pasti jumlah lahan yang berkurang, tapi dirinya memperkirakan seluas 6 ribu hektar, dari total lahan pertanian 320.674 hektar,” jelasnya.
Jika berdasarkan data yang ada, tambah Budiar, luas lahan persawahan 190.351 hektar, sedangkan luas lahan non sawah ada 130.323 hektar. Namun, pihaknya ditahun ini menargetkan produksi padi bisa mencapai luasan lahan 5 ribu hektar. Akan tetapi, di bulan November 2018 ini masih mencapai 3 ribu hektar.
“Di bulan November 2018 ini, produksi padi ada kenaikan menjadi 72.130 ton, sedangkan produksi padi tersebut lebih besar jika dibanding dengan tahun 2017 lalu yang hanya 71.908 ton padi. Selain jumlah produksi padi meningkat, Kabupaten Malang setiap tahun terus mengalami surplus beras,” pungkasnya.