Kota Malang

Lahan Relokasi dan Bantuan Modal Jadi Kebutuhan Mendesak Pedagang Pasar Comboran

Diterbitkan

-

KERANGKA: Kondisi dalam Pasar Baru Comboran Barat, sesaat usai terjadi peristiwa kebakaran. (ist)

Memontum Kota Malang – Pendataan korban material paska musibah kebakaran Pasar Comboran, terus dilakukan hingga Sabtu (14/09/2024) tadi. Dari beberapa masukan yang muncul, sejumlah pedagang menghendaki adanya lahan relokasi sementara, hingga petugas Inafis selesai melakukan olah TKP. Termasuk, bantuan permodalan bagi pedagang, terutama yang selama ini berada di lokasi Lantai II dan Lantai III, yang dalam musibah itu hanya menyisakan 15 persen lokasi.

“Kami sekarang bingung, nanti harus jualan di mana dan di relokasi ke mana. Karena semua dagangan ludes terbakar. Bahkan, tidak satu baju pun tersisa. Karena kios kami tinggal kerangkanya saja,” kata Ketua Paguyuban Pasar Baru Comboran Barat, Mochammad Samidi, Sabtu (14/09/2024) tadi.

Ditambahkannya, bahwa untuk sementara pihaknya masih terus melakukan pendataan mengenai kerugian pedagang. Dari beberapa laporan kerugian sementara yang masuk, masing-masing pedagang mengaku mengalami kerugian antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta.

“Yang jelas, totalnya bisa mencapai ratusan juta. Meskipun pakaian bekas, tapi karena satu orang saja (rugi, red) bisa sampai segitu,” tambahnya.

Advertisement

Baca juga :

Masih menurut Samidi, hingga kini, bangunan pasar yang terbakar masih steril dan diberi garis polisi hingga Lantai III. Proses pembersihan rencananya akan dilakukan secara bertahap, dengan tim forensik yang dijadwalkan akan datang pada Selasa (19/09/2024) mendatang. Ini untuk menyelidiki penyebab pasti terjadinya kebakaran.

“Selasa besok ini, infonya dari Lab Forensik mau merapat. Setelah pembersihan ini, kemungkinan baru bisa masuk dan itupun tidak masuk ke police line,” imbuhnya.

Terkait musibah tersebut, Samidi berharap Pemerintah Kota Malang dapat segera memberikan bantuan. Termasuk, bantuan permodalan agar pedagang dapat kembali berjualan.

“Pedagang di sini adalah pedagang lama. Mereka pasti akan kembali berjualan, meskipun harus mencari modal baru. Karenanya, kami berharap ada bantuan relokasi dan modal. Apalagi, banyak dari mereka adalah pedagang sepuh (tua, red) yang mengandalkan usaha ini untuk hidup,” imbuh Samidi. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas