Pemerintahan
Lima Puluh Kerap Sapi Brujul Ramaikan Rangkaian Semipro 2019
Memontum Probolinggo – Salah satu yang menjadi icon kota Probolinggo adalah kerap sapi brujul. Ada sebanyak 50 peserta mengikuti karapan sapi brujul yang digelar dalam rangka Hari Jadi ke 660 Kota Probolinggo dan Semipro ke XI tahun 2019. Kerap sapi Brujul sendiri telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda milik Kota Probolinggo, karapan sapi brujul diharapkan lebih meningkatkan gaungnya sampai ke regional hingga nasional.
Karapan sapi brujul sebenarnya merupakan kebiasaan para petani yang hendak membajak sawah. Untuk menghilangkan kejenuhan, kepenatan, meski tidak ada hadiah pada waktu itu karapan ini tetap menarik masyarakat hingga sekarang.
“Kerap sapi Brujul ini sudah menjadi hak paten milik Kota Probolinggo. Mari kita jaga jangan sampai kegiatan yang sudah baik dimanfaatkan dengan kegiatan yang tidak baik. Jaga tradisi dengan baik, karena ini sebagian dari budaya yang dimiliki warga Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi Zainal Abidin, saat membuka karapan sapi brujul, Sabtu (7/9/2019) siang.
Kerap sapi brujul yang digelar di lapangan Jalan Kiai Syafi, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih itu juga dihadiri Kepala Bakorwil V Jember Tjahjo Widodo, Ketua Semipro Gogol Sudjarwo, Kepala DPMPTSP Dwi Hermanto, Camat Wonoasih Deus Nawandi dan Camat Mayagan M.Abas.
Ditambahkan Wali Kota Habib Hadi mengajak masyarakat, khususnya pecinta karapan sapi brujul untuk melestarikan budaya yang menjadi tanggung jawab bersama. Karapan dilaksanakan lima kali dalam setahun, baik yang diselenggarakan pemerintah atau paguyuban.
“Mari bagi masyarakat pecinta sapi Brujul untuk menjaga kelestarian budaya ini, mudah-mudahan tahun ini lebih meriah lagi karena tanggal 20 Oktober nanti, jika disetujui oleh Bu Gubernur Jawa Timur, akan mengundang seluruh daerah di Jawa Timur melihat karapan sapi brujul dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. OPD terkait siapkan anggaran agar bisa terselenggara di Kota Probolinggo. Jadilah tuan rumah yang baik,” tambah Habib Hadi.
Melalui karapan ini, dapat menyambung silaturahim komunitas dan pemerintah. Sekaligus menjalin kebersamaan dan bekerjasama dalam membangun Kota Probolinggo lebih baik, imbuh wali kota.
Sementara Kepala Bakorwil V Jember Tjahjo Wibowo mengatakan, ditetapkannya karapan sapi brujul ini sebagai warisan tak benda merupakan kado yang luar biasa untuk Kota Probolinggo. Ia pun mendukung event ini harus ditingkatkan lebih tinggi lagi.
“Saat Hari Jadi Provinsi, karapan sapi brujul harus terangkat menjadi event provinsi dan nasional. Bahkan bisa menjadi agenda wisata regional atau nasional,” jelas Tjahjo Wibowo.
Perlu diketahui bahwa kerap sapi brujul kali ini diikuti 50 peserta yang pemenangnya akan dibagi menjadi dua kategori. Kategori A untuk hasil sapi yang menjadi juara, sedangkan yang kalah dan dilombakan lagi menjadi kategori B. Total juara yang diambil ada enam juara untuk dua kategori.
Beberapa juara bertahan ikut dalam karapan tahun ini. Yaitu, kategori A Joker milik Aying dari Kelurahan Triwung Lor dan kategori B ada Macan Gila milik Ebut dari Kelurahan Triwung Kidul. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan usai final di hari Minggu (8/9/2019) sore. (Pix/yan)