Jember
Mahasiswa STIA Pembangunan Jember Ciptakan Aplikasi Tubang Belek
Memontum Jember – Elvina Cahya Suryadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember, bersama tiga orang teman mahasiswa lainnya, berhasil menciptakan aplikasi jasa renovasi rumah dan service elektronik berbasis android yang dinamakan Tubang Belek (Tukang Bangunan dan Barang Elektronik).
Teman-teman mahasiswa STIA Pembangunan Lainnya, diantaranya Ratna Ayu Kartika, Ali Maftuh Syafi’i Sholahuddin dan Muhammad Ainur Rizqi.
Menurut Elvina, aplikasi ini dilatarbelakangi oleh makin maraknya pembangunan perumahan yang ada di Kabupaten Jember, tentunya rumah-rumah yang telah dibangun tersebut membutuhkan perawatan dan perbaikan secara berkala.
“Setiap rumah pasti dilengkapi juga dengan peralatan elektronik yang bisa mengalami penyusutan atau kerusakan, seperti halnya atap yang bocor, dinding retak, kerusakan AC, pompa air, mesin cuci dan lainnya,” ujar Elvina saat ditemui disela-sela aktivitas di kampusnya, Rabu (10/7/2019) sore.
Tentunya sambung Elviana, diperlukan peran ahli atau tukang untuk menangani kerusakan, nah, Tubang Belek ini diciptakan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat Jember saat membutuhkan jasa service bangunan maupun elektronik.
Karena menurutnya, konsumen tidak perlu keliling kota Jember hanya untuk mencari tukang yang bisa membantu menyelesaikan persoalan kerusakan bangunan maupun elektronik yang dihadapi.
“Mereka cukup buka aplikasi Tubang Belek di HP androidnya sambil duduk manis di kantor atau di rumah dan kemudian lakukan order tukang sesuai kebutuhan, dari orderan itu kemudian kami akan kirim tukang sesuai orderan ke lokasi yang telah ditentukan,” lanjut Elvina.
Elvina mengaku, saat ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa tukang bangunan dan tukang elektronik yang betul-betul ahli dibidang mereka masing-masing yang ada di Kabupaten Jember.
Sehingga aplikasi Tubang Belek ini menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan perbaikan bangunan dan barang elektronik tanpa menunggu waktu yang lama dengan harga yang bersaing.
“Kalau masalah harga jasa tidak perlu kuatir. Karena harga yang kami terapkan mengikuti harga pasaran yang ada di Jember. Tentunya juga bergantung pada tingkat kerusakan, lama proses pengerjaan dan komponen yang harus di ganti. Jangan kawatir untuk masalah harga,” lanjut mahasiswa semester 5 ini.
Elvina pun patut berbangga, karena idenya menciptakan aplikasi Tubang Belek ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Pasalnya, Elvina dan kawan-kawan berhasil mendapatkan pendanaan melalui hibah bersaing dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Kemenristekdikti tahun 2019.
“Alhamdulillah kami bersyukur karena kami terpilih sebagai penerima hibah bersaing dari Kemenristekdikti sebesar 5.000.000 rupiah untuk pengembangan proyek. Ke depan kami berencana tidak hanya melayani di Jember saja tetapi juga seluruh Indonesia,” pungkasnya. (gik/yud/oso)