Kota Malang
Malang Super Fight XXVI Sajikan Tontonan Spektakuler
“MSF ini merupakan salah satu gengsi petinju Indonesia dalam menghadapi petinju asing. Doakan saja lancar,” tambah Ketua Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Malang Raya, Ir. H Ade Herawanto MT, sekaligus Pembina Pertina Jatim periode 2019-2023.
Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi pertunjukan tinju yang mengingatkan kembali ke era 70-80, saat berjayanya tinju di Bhumi Arema.
“Masyarakat bisa menyaksikan tinju kelas dunia di sini. Event nasional dan internasional ini bisa mendatangkan banyak wisatawan dan penonton. Efek dominonya dapat meningkatkan perekonomian di sektor hotel, kuliner, dan lainnya. Tak hanya tinju, ada tontonan lain seperti jaranan, pencak silat sebagai warisan budaya, dan lainnya. Mudah-mudahan berjalan sukses. Kami mohon maaf jika perjalanan terhambat karena macet,” ungkap Sutiaji.
MSF ke-26 mempertemukan petinju-petinju terbaik Indonesia, seperti Tibo Monabesa (Indonesia) menghadapi Witawas Basapean (Thailand), memperebutkan sabuk juara WBC Internasional kelas terbang ringan 48,8 kilogram.
Defri Palulu (Indonesia) melawan Ivor Lastrella (Filipina), memperebutkan sabuk juara WBC Asia Pasific kelas bulu 57,1 kilogram.
Di kelas tinju amatir dan tiga partai tinju profesional berlevel nasional, MSF ke-26 juga menampilkan petinju nasional, Galih Susanto (Yon Bekang BC Malang) melawan Frans Damour, di kelas Bantam 53,5 kilogram.
Sementara, John Ruba melawan Indra Anser di kelas Welter 66,5 kilogram. Sedangkan, di level amatir, menjadi ajang pembuktian para petinju muda Jawa Timur sebelum tampil di Porprov 2019 di Tuban, Juli mendatang. (adn/yan)