Madiun
Masyarakat Desa Bribik Ikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
Memontum Madiun — Dalam kesempatan berkunjung ke daerah pemilihan, anggota MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Drs H Guntur Sasono M.Si, melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar di Balai Desa Bribik Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ,yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2017. Kegiatan tersebut mendapatkan antusiasme dari masyarakat, terbukti sosialisasi dihadiri oleh lebih dari 150 peserta.
Tingginya tingkat kehadiran peserta, karena mayarakat Desa Bribik sangat besar animonya dengan kegiatan sosialisasi empat pilar. Adapun yang hadir pada kesempatan tersebut adalah dari unsur kelompok tani, tokoh masyarakat dan perangkat desa dan Muspika di lingkup Kecamatan Jiwan.
Dalam sambutanya, Camat Jiwan Widada SH.Msi, mengucapkan terima kasih kepada Drs H Guntur Sasono M.Si, yang pada waktu ini bisa hadir dan juga sebagai pembicara utama dalam kegiatan Sosilisasi Empat Pilar, diharapkan kegiatan ini nantinya bermanfaat bagi masyarakat Desa Bribik dan sekitarnya dalam menjalankan kehidupan di masyarakat.
Sebelum acara utama di laksanakan yaitu penyampaian materi yang dilakukan oleh Drs. H.Guntur Sasono Msi, sebagai nara sumber utama, terlebih dulu dilaksanakan kegiatan pemberian secara simbolis buku materi 4 pilar MPR RI yang di dalamnya berisi Pancasila, UUD`45. Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kepada perwakilan Muspika, Muspida dan tokoh masyarakat yang hadir.
Drs H Guntur Sasono M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa tugas dan kewajiban anggota MPR RI saat turun ke daerah pemilihan, harus melakukan dan melaksanakan serap aspirasi masyarakat, menyampaikan sosialisasi empat pilar, menyampaikan masalah masalah aktual yang di hadapi oleh bangsa ini.
Masalah aktual yang muncul pada saat ini adalah pemerintah dan masyarakat mengharapkan adanya reformulasi GBHN , hal ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang mana pembangunan dari tingkat atas sampai bawah tidak tuntas, ini yang ingin di rubah kembali. Padahal kata Guntur, merubah hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan. ” Ini menyangkut fundamental kembali ke UUD`45 “, terangnya kepada para peserta.
Masalah lainnya lanjut Guntur, adalah pengaruh dari perkembangan tehnologi ,yang sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat, hidup tanpa batas di dunia, dunia tanpa batas atas perkembangan tehnologi, sumber alam habis, sumberdaya manusia bertambah terus, ini yang terjadi di dunia.
“Dengan kondisi seperti ini, saya berharap masing masing warga mempunyai kemantapan akan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD`45.dan NKRI , karena dengan empat pilar, masyarakat akan mempunyai pegangan dalam menjalankan kehidupan sehari hari”, imbuhnya.
Atas dasar itu, sosialisasi ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menanamkan kembali nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat , sehingga nantinya nilai-nilai Pancasila ini akan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, way of life, sebagai ideologi bangsa, UUD`45 sebagai kontitusi negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa, NKRI bentuk negara yang berarti harga mati bagi setiap warga negara, harus kita pertahankan dan dibela,” tegasnya. (zul/yan)