Kota Malang
Mendikbud Apresiasi Kelancaran UNBK di Malang Raya
memontum Kota Malang—-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy M.Pd, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan UNBK SMK ke sejumlah SMK di daerah. Salah satunya ke Malang Raya, dimulai SMK PGRI Singosari, dilanjutkan ke SMKN 1 Singosari, SMK El Hayat di Jl KH Abdul Malik Dalam, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, dan beberapa SMK di Batu dan Pujon, Selasa (26/3/2019).
Dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud mengatakan, hingga hari kedua tidak ada kendala di lapangan. Disebutkannya, jumlah peserta UNBK meningkat sekitar 91 persen menggunakan komputer, sedangkan sisanya di wilayah yang belum terjangkau jaringan. “Harapannya, tahun depan bisa 100 persen. Pelaksanaan di Malang bagus, kemarin di Jogja juga bagus. Sudah sesuai standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), seperti pertukaran pengawas, aturan tidak boleh masuk selain pengawas dan peserta, bahkan saya sebagai Menteri pun tidak boleh masuk ruangan saat ujian,” terang Muhadjir, kepada awak media, di sela kunjungan di SMK El Hayat, Selasa (26/3/2019).
Disisi lain, Kemendikbud pun telah menyiapkan segala kebutuhan UNBK bagi siswa terdampak bencana di seluruh Indonesia. Agar siswa tidak terganggu selama melaksanakan ujian. “Kita sesuaikan dengan persiapan yang bersangkutan. Tapi kayaknya semua ini sudah siap, semua pakai komputer. Bahkan kemarin begitu selesai bencana kita drop komputer besar-besaran di tempat itu,” jelas mantan Rektor UMM ini.
Dengan pola acak soal yang berbeda setiap siswa, tingkat kepercayaan dan kejujuran diyakini 99 persen. Tidak ada lagi soal bocor. “Meski lancar, kami akan tetap evaluasi setelah pelaksanaan. Itu biasa kita lakukan, dan kita petakan. Setelah kita petakan, diharapkan ada perubahan lebih baik dan merata secara nasional. Terbukti, siswa lebih enjoy dan tidak dalam tekanan,” tutur Muhadjir.
Ketika berkunjung ke SMK El Hayat, rombongan Mendikbud datang pukul 10.20 WIB, usai 22 siswa melaksanakan ujian sesi 1 yang berakhir pukul 09.30 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menanyakan kepada beberapa siswa terkait UNBK. “Bagaimana ujiannya? Ya namanya ujian itu ya sulit,” jawab balik Muhadjir, setelah mendengar jawaban serempak sulit dari para siswa yang dikepalai oleh Shalihin ini.
Muhadjir juga mengapresiasi SMK El Hayat. Dimana bantuan USB 2016 yang diterima oleh SMK El Hayat senilai Rp 2,6 milyar, namun dalam pelaksanaannya bangunan diprediksi bisa bernilai lebih Rp 3,5 milyar. “Artinya saat bantuan diserahkan swakelola, pihak sekolah berani menambah dana agar sekolah sangat layak. Saya puas mengunjungi SMK El Hayat. Meski di pondok, namun sarananya lumayan lengkap,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMK El Hayat, Shalihin, mengaku tidak mengetahui rencana kedatangan Mendikbud ke sekolah. Namun, sejumlah wartawan datang lebih dulu ke sekolah. “Kok gak ada pemberitahuan ya? Ya Alhamdulillah kalau Mendikbud jadi ke sini,” ungkap alumnus PLS UM, sembari menjelaskan SMK El Hayat menyediakan 19 komputer dan 8 laptop bagi 22 siswa dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan Teknik Sepeda Motor (TSM). (adn/yan)