Hukum & Kriminal

Ngeri… BNN Lumajang Tangkap dan Amankan Sabu Seberat 2,9 Kilogram dari Malaysia di Kecamatan Randuagung

Diterbitkan

-

Ngeri... BNN Lumajang Tangkap dan Amankan Sabu Seberat 2,9 Kilogram dari Malaysia di Kecamatan Randuagung

Memontum Lumajang – Tim gabungan BNN Provinsi Jawa Tengah bersama Bea Cukai Tanjung Emas Semarang dan BNN Kabupaten Lumajang, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dari Negara Malaysia ke Kabupaten Lumajang. Dari pengungkapan sindikat Narkoba ini, petugas berhasil menangkap seorang tersangka berinisial AF, warga Dusun Elosan, Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, dengan barang bukti 2,9 kg narkotika jenis sabu.

Kepala BNN Kabupaten Lumajang, AKBP Indra Brahmana, ketika dikonfirmasi Memontum.com pada Rabu (05/10/2022) siang, membenarkan terkait peristiwa tersebut. “Benar, pada hari Jumat (16/09/2022) lalu, barang tersebut disembunyikan dalam 2 jerigen plastik dan dikemas dalam 1 kardus besar dicampur dengan pakaian bekas dan barang-barang plastik lainnya,” terang AKBP Indra.

Dijelaskannya, bahwa AF merupakan residivis kasus Narkoba yang pernah ditangkap Sat Reskoba Polres Lumajang. Dalam pemeriksaan, AF mengaku bahwa barang paket sabu tersebut adalah milik NHS (DPO) yang juga warga Dusun Elosan, Desa/Kecamatan Randuagung.

“NHS juga residivis kasus Narkoba jenis yang sama,” jelasnya.

Advertisement

Operasi gabungan tersebut kata AKBP Indra, adalah jenis operasi ‘Controlled Delivery’ setelah BNN Provinsi Jawa Tengah, menerima informasi intelijen dari Bea Cukai bahwa ada pengiriman paket berisi narkotika jenis sabu dari Malaysia dengan tujuan Lumajang. Kiriman tersebut transit di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga :

“Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus penyelundupan paket sabu dari Malaysia seberat 5 kg yang diselundupkan dalam kaligrafi pada Oktober 2021 lalu. Sejak dulu kami selalu berkoordinasi dengan BNN lintas wilayah, khususnya dalam suplai informasi intelijen berikut hasil analisisnya,” jelasnya.

AKBP Indra menjelaskan, bahwa jaringan Narkoba seringkali menggunakan wilayah Jawa Tengah untuk transit. “Seperti waktu saya berdinas di Sidoarjo, beberapa kali kami berhasil mengungkap kasus penyelundupan sabu dari Malaysia bekerja sama dengan BNNP Jawa Tengah. Karena beberapa jaringan sindikat yang beroperasi di Jawa Timur seringkali menggunakan wilayah Jawa Tengah sebagai transit. Makanya bulan Juli kemarin saya ke BNNP Jawa Tengah untuk melakukan koordinasi terkait jaringan sindikat Narkoba lintas negara ini untuk mencocokkan database intelijen kami,” kata AKBP Indra.

AKBP Indra menyatakan, jika dirinya menerima telepon dari Kabid Berantas BNNP Jawa Tengah, Kombes Pol Arief Dimjati, bahwa ada paket isi sabu dari Malaysia menuju Randuagung, Lumajang. Setelah menerima informasi tersebut, dirinya menyatakan kesiapannya untuk membackup tim BNNP Jateng untuk melakukan operasi Controlled Delivery di Lumajang.

Advertisement

“Kombes Arief itu asli Jatiroto, dulu kami sama-sama di Direktorat Intelijen BNN Pusat, beliau tahu karakteristik wilayah tujuan paket itu, karena sama-sama asli Lumajang, makanya beliau kontak saya untuk memastikan backup kami siapkan,” ungkapnya.

Setelah berkomunikasi dengan BNN Lumajang, Tim BNN Jawa Tengah langsung berangkat menuju Lumajang, melakukan operasi senyap selama lebih kurang 30 jam. “Akhirnya tim gabungan berhasil menangkap pelaku di Pasar Randuagung. Sayangnya tersangka lain, NHS melarikan diri. Kami sudah terbitkan DPO, dan saya dibantu Kapolres Lumajang dan Komandan Kodim Lumajang untuk melakukan pelacakan dan pengejaran DPO ini,” urai AKBP Indra. (adi/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas