Kota Malang
Ormas Malang Bersatu ‘Arek Malang’ Siap Hadapi Unras Anarkis
Memontum Kota Malang – Ormas Malang Bersatu ‘Arek Malang’ siap menghadapi unjuk rasa anarkis di Kota Malang. Pihaknya tidak ingin peristiwa 8 Oktober 2020, terulang kembali di Kota Malang. Yakni peristiwa saat demo Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Malang dimana terjadi aksi pengerusakan dan pembakaran.
Arek Malang juga akan turun melakukan pengawalan dalam unjuk rasa lanjutan Omnibus Law yang bakal berlangsung pada Selasa (13/10/2020) pagi. Mereka akan ikut menjaga keamanan agar unjuk rasa tidak tidak anarkis.
Dersi Hariono, Korlap Aliasi Ormas Malang Bersatu, mengatakan bahwa kedatangan Arek Malang di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Senin (12/10) siang, menyampaikan sikap keprihatinan tentang aksi demo yang terjadi pada Kamis (8/10) di Kota Malang.
“Siang ini kita yang tergabung dalam Arek Malang dari ormas, komunitas, tokoh masyarakat dan agama serta lainnya menyampaikan sikap keprihatinan kami terhadap aksi demo pada 8 Oktober 2020 di Kota Malang. Arek Malang menginginkan Kota Malang yang senantiasa damai dan beradap. Kota Malang sudah damai dan tenang, silahkan sampaikan aspirasi melalui jalur yang ada atau sampaikan aspirasi dalam aksi yang santun,” ujar Dersi.
Pada tanggal 13 Oktober 2020, bakal kembali terjadi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Kota Malang. “Siapapun boleh demo namun jangan memecah belah keberagaman dan kebhinekaan yang sudah terbina dengan baik di Kota Malang. Mari kita kawal kedamaian di Kota Malang,” ujar Dersi.
Bagus HW wakil ketua MPC PP Kota Malang menyampaikan bahwa Arek Malang tidak ingin ada lagi unjuk rasa anarkis di Kota Malang. “Sudah jelas kita punya dasar negara Pancasila. Pesan kami satu Malang tetap aman dan nyaman. Aman untuk berkarya dan nyaman untuk hidup. Monggo arek-arek Malang, mari kita jaga kondusifitas Kota Malang. Jangan sampai ada lagi kesroh seperti unjuk rasa kemarin. Jangan lagi ada anarki jangan merusak fasilitas umum,” ujar Bagus. (gie)