Lumajang
Pupuk Langka Harga Panen Murah
Derita Petani Lumajang di Tengah Pandemi Corona
Memontum Lumajang – Petani di Kabupaten Lumajang, mengeluhkan susahnya bertani di saat pandemi Corona. Di mana, mereka kesusahan akan kelangkaan pupuk bersubsidi dan juga harga obat-obatan pertanian yang mahal. Penderitaan mereka semakin lengkap, manakala mahalnya biaya produksi, tidak ditunjang dengan harga hasil produksi yang sangat murah.
“Informasinya, kuota pupuk memang dikurangi, mas. Namun, faktanya di lapangan, pupuk justru tidak ada. Saya sendiri beli pupuk sampai ke Jember,” ungkap petani Lumajang, Imam, kepada Memontum.com, Senin (12/10) tadi.
Menurut Imam, sekarang ini biaya produksi terlalu mahal jika dibandingkan dengan hasil produksi. Bahkan, dalam dua kali panen, dirinya masih merugi. “Saya tanam padi dua kali, rugi semua,” ujarnya.
Ditambahkan, harga pupuk urea yang biasanya dijual Rp100 ribu, kali ini mengalami kenaikan sampai dikisaran angka Rp 300 ribu. Malahan, harga obat-obatan pertanian, pun sama mahalnya. “Bukan saya saja, yang merasakan mahalnya harga. Petani lain, sekarang ini juga sama menjeritnya. Harga tomat saja, sekarang ini harga jualnya cuma Rp 1000,” imbuhnya.
Memontum.com yang mencoba memastikan harga ke Pasar Baru Lumajang, nyatanya benar adanya. Seperti harga jual tomat di Pasar Baru, dipatok dengan harga Rp 2 ribu per kilo. “Untuk harga tomat, per kilonya seharga Rp 2 ribu,” kata seorang penjual, Umi. (adi/sit)