PAN Bondowoso Show Of Force

Memontum Bondowoso — Tidak mau kalah dengan Parpol besar lainnya, DPPPAN juga melakukan show of force. Bertempat di Ijen View, seluruh kader PANse-Bondowoso tumplek blek. Tidak jelas berapa yang hadir, namun yang pasti,aula besar ijen view tidak bisa menampungnya.

Dalamkegiatan Cangkru’an bersama Zulhasan (Zul Kifli Hasan, red), Ketua DPP PAN,juga dihadiri Ketua MUI Bondowoso, KH. Ay’ari Fasya, Lc, KH. Syaiful Haq,Cawabup Drs. H. Hidayat, Msi, KH. Lutfi Jember dan seluruh Penguru DPD PANBondowoso.

Dalam orasinya, Zul mengatakan, bahwa PAN merupakan tempat perjuangan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Mulai dari NU, Muhammadiyah, FPI, alumni 212, santri bahkan non-muslim.

“Kita harusmemilih pemimpin, baik di eksekutif (Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden)maupun legislatif harus orang yang mempunyai karakter, keislamannya kuat, dancinta ulama”, kata Zul.

Jangan memilih pemimpin, lanjutnya, yang suka mabuk, suka judi, dan tidak cinta ulama.Bagaimana akan menjadi pemimpin yang baik, kalau yang bersangkutan pemabu, sukamai judi, dan perbuatan mungkar lainnya.

Zul mengakuterkesan dengan pengurus DPD PAN Bondowoso. Karena selama berkunjung ke seluruhDPD PAN se-Jawa Timur, hanya di Kabupaten Bondowoso yang betul-betulmenampakkan kebesaran PAN.

Ketua DPDPAN Bondowoso, Beni Fajar Ahmad kepada Pojok Kiri mengatakan, kebesaran PANBondowoso tidak lepas dari peran ulama yang ikut memberikan dorongan agar PANjuga menjadi salah satu Parol besar.

“Kalausebelumnya PAN identik dengan Muhammadiyah dan bersifat eklusive, tapi sekarangsaya desighn PAN menjadi Parpol terbuka. Tidak memanadang aliran, RAS, danperbedaan lainnya”, kata Beni.

Alumni PP Nurul Jadid Paiton ini berobsesi, perwakilan PAN di legislatif menjadi pimpinan DPRD. Kalaupun sekarang PAN masih mempunyai satu wakil di dewan, maka pada Pileg yang akan datang harus menjadi pimpinan DPR. (sam/yan)