Blitar

Pasca OTT KPK, Kadis Pendidikan Kota Blitar Datangi Polres Blitar Kota

Diterbitkan

-

Meskipun sejak Rabu (06/06/2018) malam hingga Kamis (7/6/2018) pagi para wartawan menunggu di depan Mapolres Blitar Kota, namun para pemburu berita ini tetap tidak diperbolehkan masuk Mapolres Blitar Kota untuk melakukan liputan.

Memontum Blitar – Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Kota Blitar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Muhamad Sidik mendatangi Mapolres Blitar Kota, Kamis (07/06/2018). Sidik tiba menggunakan sepeda motor sekitar pukul 07.00.

Begitu tiba, Muhamad Sidik langsung masuk ke dalam Mapolres Blitar Kota. Disusul petugas jaga yang langsung menutup kembali pintu gerbang menghalau wartawan yang ingin mengikutinya. Gerbang Mapolres Blitar dijaga ketat anggota polisi bersenjata laras panjang,

“Iya saya dipanggil melalui telefon untuk memberikan keterangan. Baru pagi ini saya bisa datang”, kata Muhamad Sidik sambil berlalu, Kamis (07/06/2018).

Menurut  keterangan sumber di lingkungan Polres Blitar Kota, saat ini ada beberapa orang yang diperiksa tim penyidik KPK. Diduga orang itu BP orang kepercayaan SP ( pengusaha besar di Blitar). SP sendiri dan istri SP. Sementara Wali Kota Blitar, SA dan DV orang kepercayaan Wali Kota, hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Advertisement

“Iya ada beberapa orang yang diperiksa tim penyidik KPK”, ungkap sumber tersebut.

Meskipun sejak Rabu (06/06/2018) malam hingga Kamis (07/06/2018) pagi para wartawan menunggu di depan Mapolres Blitar Kota, namun para pemburu berita ini tetap tidak diperbolehkan masuk Mapolres Blitar Kota untuk melakukan liputan.

Seblumnya tim penindakan KPK melakukan OTT di Kabupaten Tulungagung dan Kota Blitar, Rabu (06/06/2018). Dikabarkan KPK berhasil mengamankan 5 orang, dimana 3 orang diamankan di Tulungagung, dan yang 2 orang di Blitar.

Informasi yang dihimpun, lima orang tersebut, dua orang dari Dinas di lingkup Pemkab Tulungagung, 3 orang dari unsur swasta. Dalam OTT tersebut KPK berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa uang tunai sekitar lebih Rp 2 miliar terdiri dari pecahan 100 ribu dan pecahan 50 ribu.

Menurut sumber yang dapat dipercaya, transaksi tersebut terkait dengan proyek-proyek infrastruktur yang ada di Kabupaten Tulungagung dan Kota Blitar. Diantaranya proyek peningkatan jalan dan proyek sekolahan. (jar/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas