Kabupaten Malang

PD Jasa Yasa Segera Jadi Perusahaan Umum

Diterbitkan

-

Ahmad Faiz Wildan Dirut PD Jasa Yasa Kabupaten Malang. (H Mansyur Usman/Memontum.Com)

Memontum Malang–Realisasi perubahan Nomen Pratur Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa untuk menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) tinggal beberapa langkah lagi.

Ahmad Faiz Wildan,Direktur Utama (Dirut) PD Jasa Yasa Kabupaten Malang mengatakan, saat ini tinggal melakukan satu sosialisasi lagi kepada pihak Provinsi terkait perubahan tersebut.

  “Tinggal satu sosialisasi lagi di Provinsi. Kemudian setelah itu dibawa lagi ke Dewan (DPRD) dan semoga saja bisa segera disahkan. Untuk keseluruhan, saat ini prosesnya sudah berjalan,” ujar pria yang akrab disapa Wildan ini saat ditemui di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (18/2/2019) siang tadi.

  Dikatakan, perubahan tersebut memang telah diatur dalam PP no. 54 tahun 2017 sebagai payung hukumnya, selain untuk mengikuti peraturan yang ada. Ia menyebut, hal yang juga diperhatikan adalah faktor kepemilikan saham yang dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah.

Advertisement

“Kalau secara saham kan memang daerah yang punya. Kemudian untuk kedepannya, jika memang ada progress nanti semoga bisa bergeser ke Perseroda, sehingga bisa saham bebas,” imbuhnya.

Untuk detilnya, Wildan mengatakan, salah satu dampak yang bisa muncul dari perubahan tersebut adalah adanya penyertaan modal untuk pengembangan unit bisnis dan aset yang dikelola oleh PD Jasa Yasa.

Seperti Pantai Balekambang, Ngliyep dan beberapa unit bisnis lainnya. Selain itu, PD Jasa Yasa juga memerlukan peremajaan terhadap pegawainya. Mengingat saat ini, beberapa pegawai juga telah memasuki masa purna tugasnya.

“Pantai Balekambang, Ngliyep kan juga perlu modal untuk pengembangannya. Contohnya di Balekambang, seiring berkembangnya zaman, kita juga perlu ada cafe, penginapan, hall terbuka dan sebagainya untuk bisa dinikmati pengunjung. Selain memang yamg kita jual disana kan view nya. Selain itu kita juga perlu peremajaan pegawai. Dan memang beberapa pegawai kita juga ada yang masuk masa purna tugas,” imbuhnya.

Advertisement

Terkait besaran penyertaan modal yang nantinya diharapkan turun, Wildan mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan. Namun ia berharap nanti anggaran yang diturunkan sebagai penyertaan modal bisa maksimal. Namun, menurut Wildan, saat ini kebutuhan anggaran untuk pengembangan tahap pertama berkisar antar Rp 4-5 Miliar.

“Kalau jumlahnya langsung saja ke dewan (DPRD), tapi yang jelas kami berharap bisa maksimal. Kalau kebutuhannya, untuk tahap pertama sekitar Rp 4 Miliar hingga Rp 5 Miliar,” jelasnya.

  Dengan  adanya hal tersebut, dia berharap bisa berdampak pada peningkatan pendapatan, khususnya untuk PAD. “Ya semoga saja bisa naik, kalau harapan kami bisa naik hingga 25 %,” pungkasnya. (sur/oso)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas