Probolinggo
Peduli Korban Gempa dan Tsunami, Warga Jati-Mayangan Galang Dana
Memontum Probolinggo—-Peduli dengan nasib korban gempa bumi dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala, Warga RT 02/RW 07 Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo mengadakan penggalangan dana. Penggalangan dana dilaksanakan seusai pengajian yang digelar di rumah RT setempat, Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.
Penggalangan dana dilakukan dengan menyebarkan kotak kardus yang bertuliskan “penggalangan Dana Untuk Palu,Donggala” kepada jamaah pengajian serta warga sekitar untuk diisi dengan uang sumbangan seiklasnya.Rabu (10/10/2018)
Ketua RT 02/Rw 07,Fauzi Iskandar mengatakan, sumbangan ini nantinya akan disalurkan kepada korban gempa Palu, Sigi dan Donggala melalui LazisNU (Lembaga Amil Zakat Nahdlatul Ulama).
“Kita harap bantuan yang bisa kita lakukan ini bisa sedikit meringankan saudara kita yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah,” ucapnya..
Dikatakan, penggalangan dana ini merupakan wujud kepedulian warga disini sebagai anak bangsa.
Penggalangan dana ini tidak memandang suku, ras dan agama. Seluruh korban bencana di Sulteng adalah saudara sebangsa dan setanah air.
“Disinilah kami memiliki spirit untuk ikut serta membantu mereka. Mereka adalah saudara kita, apa yang mereka rasakan kami juga merasakan. Sehingga kesedihan dan duka bagi mereka juga duka bagi kami,” tegas Fauzi.
Sementara itu ,Lurah Jati,Endah Dwi Kumalasari meyambut positif penggalangan dana yang digelar oleh warga RT 02/RW 07. Menurut Endah, memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah di dalam ajaran Islam merupakan perbuatan yang sangat mulia.
“Sakitnya salah stau adalah sakit kita semua. Kita dan mereka adalah sama yang mana satu sama lain saling melengkapi. Sehingga ini adalah bagian dari amal bersama yang harus kita galang bersama secara nasional,” katanya.
Ditegaskan, meringankan beban korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala bukan hanya kewajiban sesama muslim. Tapi kewajiban dari seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, bangsa, ras dan agama.
“Persaudaraan Berbangsa dan Bernegara adalah semangat sesame muslim yang sebenarnya yang sudah dikembangkan sejak jaman foundhing father kita dulu. Ini sejak jaman dahulu para ulama-ulama kita membangun nusantara ini dengan ukhuwah islamiyah yang luar biasa. Bersatu tanpa memandang suku, ras dan agama adalah semangat kemanusian yang dibangun oleh Islam yang menjadi agama kita,” tegasnya.(geo/yan)