Berita Nasional
Peluncuran Program Bersih Indonesia di Kabupaten Malang, Kemenko Marves Beri Apresiasi Positif
Memontum Malang – Peluncuran Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik yang dilakukan di Pemerintah Kabupaten Malang, mendapatkan apresiasi positif dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia. Melalui Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Maritim dan Ivestasi (Marves), Rofi Alhanif, mengatakan jika karena komitmen yang dimiliki oleh Kabupaten Malang, maka terpilih mendapatkan program tersebut.
“Kabupaten Malang ini termasuk salah satunya karena komitmen pemerintah daerahnya luar biasa dan ini yang sangat diperlukan. Komitmen ini meliputi semangat, inisiatif yang sudah ada, dan komitmen yang akan terus dikembangkan,” ujar Rofi, dalam sambutannya, Kamis (11/01/2024) tadi.
Dari program tersebut juga diharapkan pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Malang, dapat terintegrasi dengan baik dari hulu ke hilir. Sehingga sampah itu bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) saja, namun juga harus didukung oleh sumber daya yang ada.
Baca juga:
“Tentu ini perlu ada sinergi dari semua pihak, bukan hanya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) saja, namun juga harus melibatkan desa. Kita harus saling bahu membahu untuk melihat Kabupaten Malang yang bersih, nyaman dan terciptanya tourism yang meningkat,” ujarnya.
Ditambahkannya, jika melalui program Bersih Indonesia juga akan disiapkan tata kelola, Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur hingga layanan yang diberikan pada masyarakat. Pihaknya berharap program tersebut bisa menumbuhkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi multipalyer effect dari pengelolaan sampah.
“Kami sangat mengapresiasi program ini dan kami tentu sangat menantikan kick off dari program ini sejak penandatanganan PKS pada November 2022 lalu. Saya percaya bahwa dengan kolaborasi, kami bisa mensukseskan program ini. Kami juga berharap agar program ini bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menyampaikan jika pemilahan sampah plastik melalui program tersebut juga memiliki nilai ekonomis. Sehingga, pengelolaan sampah plastik harus bisa dikelola semaksimal mungkin.
“Iya, luar biasa (nilai ekonomisnya). Sehingga bagaimana sampah plastik itu bisa dikelola semaksimal mungkin, bahkan ada beberapa desa yang sudah dilakukan secara modern. Mereka bekerjasama dengan pengobatan. Contohnya seperti di Lawang dan Singosari,” ujar Didik.
Tentu dalam hal ini menurutnya juga dibutuhkan kesadaran bersama dari masyarakat. Terlebih, juga kesadaran mengenai sampah-sampah yang ada di tempat industri dan pariwisata.
“Tentu ini menjadi tugas kita bersama. Program Bersih Indonesia juga bukan hanya dikalangan rumah tangga saja, tetapi bagaimana di industri umum dan industri kepariwisataan. Kesadaran ini harus kita lakukan, kita berikan, terutama pada pengelola kepariwisataan juga,” imbuhnya. (rsy/sit)