Kabupaten Malang

Pemkab Malang Kolaborasi Luncurkan Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik

Diterbitkan

-

FOTO: Wakil Bupati, Didik Gatot Subroto, Kepala DLH Kabupaten Malang, Tito Fibrianto Hadi Prasetya, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia, Rofi Alhanif, Vice President, Projects, Alliance to End Plastic Waste, Nicholas Kolesch. (memontum.com/rsy)

Memontum Kabupaten Malang – Pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Malang, akan terus ditingkatkan. Salah satunya, yaitu dengan meluncurkan Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (11/01/2024) tadi. Peluncuran ini, merupakan kolaborasi bersama antara Pemerintah Kabupaten Malang, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Alliance to End Plastic Waste (AEPW).

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menyampaikan bahwa dengan adanya program Bersih Indonesia itu tentu pemerintah daerah menyambut dengan luar biasa. Apalagi, secara keseluruhan program tersebut ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang. “Pemerintah daerah tentu menyambut dengan luar biasa. Insyaallah dengan adanya Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik ini bisa mengurangi jumlah sampah plastik yang saat ini sangat luar biasa. Bahkan di Kabupaten Malang sendiri, bisa lebih dari 220 ribu ton pertahun,” kata Wabup Didik.

Baca juga:

Untuk saat ini, menurutnya pelayanan program tersebut masih di bawah wewenang UPT DLH. Namun, ke depan akan ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Artinya, nanti pada saat dijadikan BLUD target kita berarti ada sebuah kemandirian, bagaimana infrastruktur ketenagaannya, maka ini harus dipersiapkan secara matang. Sehingga, kita harapkan melalui program ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Advertisement

Kemudian, untuk tahapan yang saat ini perlu dipersiapkan yaitu proses membangun infrastrukturnya. Di mana wilayah yang akan dijadikan basis dari program itu sendiri yaitu di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Paras, Kecamatan Poncokusumo.

“Hari ini wilayah yang kita jadikan basis itu di Paras. Sehingga nanti, sampah-sampah plastik yang sudah terpisah dari rumah kemudian dibawa ke Paras, nanti di Paras ada model teknologi yang sampah itu dapat dipisahkan. Yakni antara sampah plastik dan non plastik,” katanya.

Sehingga dalam hal ini, menurutnya dibutuhkan sosialisasi bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tim Penggerak PKK, Kecamatan hingga Pemerintah Desa. “Nah, maka ini akan terus kita lakukan. Kemudian, kita juga mendorong kesadaran masyarakat. Tentu proses ini juga harus didorong dengan aturan-aturan, Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) ini yang insyaallah sudah ada,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Malang, Tito Fibrianto Hadi Prasetya, menyampaikan bahwa Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik, itu sudah dilakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada November 2022 lalu. Untuk di tahap pertama program Bersih Indonesia, ada dua Material Recovery Facilities (MRF) dan dua stasiun transfer akan dibangun dalam dua tahun ke depan dengan pembangunan ditargetkan dimulai pada kuartal kedua 2024.

Advertisement

“Pada kuartal keempat 2024, MRF pertama yang dibangun di TPA Paras akan selesai dibangun, sekaligus mengawali pengenalan layanan pengumpulan sampah rumah tangga BLUD yang terjangkau dan berbayar,” kata Tito.

Lebih lanjut, setelah kapasitas operasional dari tahap pertama program sepenuhnya tercapai, maka sekitar 1 juta penduduk akan mendapatkan manfaat dari layanan pengelolaan sampah menyeluruh yang baru atau yang lebih unggul. Kemudian, lebih dari 230 ribu rumah tangga di 170 desa akan diikutsertakan dalam peluncuran layanan itu.

“Selain itu juga lebih dari 1.400 lapangan kerja lokal akan tercipta dan sekitar 140 ribu ton sampah padat kota akan dikumpulkan dan diproses setiap tahunnya, termasuk hingga 20 ribu ton sampah plastik. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pemilahan sampah di sumber dan tersedianya opsi daur ulang lokal,” jelasnya.

Selain itu, Vice President, Projects, Alliance to End Plastic Waste, Nicholas Kolesch, menyampaikan bahwa sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, komitmen Indonesia terhadap target eliminasi sampah plastik yang tinggi merupakan indikasi kepemimpinan yang ditunjukkan dalam persaingan global untuk mengurangi polusi sampah plastik.

Advertisement

“Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan sektor swasta, Bersih Indonesia bertujuan menghadirkan model solusi dengan risiko yang lebih rendah yang berpotensi menjadi percontohan bagi berbagai proyek pengelolaan sampah yang berkesinambungan secara finansial bagi masyarakat pra-sejahtera dan di negara berkembang lainnya,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas