Kota Malang
Pembangunan Drainase Masih Sebabkan Genangan Air, Ini Tanggapan DPUPRPKP Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pembangunan drainase di kawasan Jalan Raya Dieng, Kota Malang, yang telah dikerjakan Desember 2022 lalu, ternyata tidak sepenuhnya dapat menuntaskan persoalan banjir dengan maksimal. Sebab, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, kawasan tersebut masih terlihat adanya genangan air yang menutupi badan jalan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Muhammad Nur Cholis, mengatakan jika genangan air itu ada karena arah kontur jalan berbeda dengan bak kontrol drainase. “Kalau jalan arahnya berbeda dengan bak kontrol, ya tetap saja ada genangan. Jadi, harus dilihat kontur jalannya dahulu. Airnya apa bisa mengarah ke bak kontrol, apa tidak. Jangan dipukul rata, ada genangan terus bekas ada pembangunan gorong-gorong. Harus dilihat dahulu, di situ pas kena galian gorong-gorong atau tidak,” jelas Cholis, saat dihubungi, Jumat (10/02/2023) tadi.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Ditegaskan Cholis, jika drainase memang dibangun untuk menuntaskan genangan air permukaan. Tetapi, kalau kontur jalan tersebut tidak rata dan sisi pembenahan drainase ada di sebelah utara, maka sisi selatan akan terkena genangan. “Kalau yang sisi selatan itu nggak ada pembenahan drainase, bisa saja itu masih ikut drainase yang lama. Karena yang baru ini, menuntaskan di dekat SLB Bakti Luhur,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, genangan itu bisa juga terjadi akibat air yang membawa tumpukan sampah. Sebab, hal itu bisa menyumbat saluran bak kontrol drainase. Karena, bak kontrol tersebut tidak dipasang gril besi, hanya tutup beton dan berlubang. “Bisa saja air itu membawa sampah atau membawa bekas bongkaran. Jadinya, lubangnya itu tertutup. Jadi menyumbat dan mengakibatkan genangan,” katanya.
Ditambahkan Cholis, jika pasca kejadian menggenangnya air tersebut, pihaknya juga telah melakukan pembersihan kotoran atau material yang telah menyumbat pada saluran drainase tersebut. (rsy/gie)