Pemberdayaan IKM Kopi dan IKM Konveksi oleh Dirjen IKM

Memontum Bondowoso – Pengentasan kemiskinan melalui penumbuhan Wirausaha baru bidang industri, merupakan salah satu upaya pemerintah. Untuk itu kegiatan pemberdayaan industri kecil atau usaha mikro perlu dilakukan. “Untuk mencapai desa sejahtera pada 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka, dibutuhkan 5 persen wirausaha dari total jumlah penduduk Indonesia,” kata Hardisoesilo Anggota Komisi VI DPR RI, Senin (24/9/2018).

Ia menjelaskan, penumbuhan dan bimbingan wirausaha baru merupakan visi Komisi IV yang senada dengan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian guna melahirkan wirausaha baru. Kegiatan semacam ini dilakukan setiap tahun sejak 2015. Dan kali ini memilih wirausaha baru bidang perkopian dan konveksi. Ada 40 peserta yang dibina untuk menjadi wirausaha baru bidang perkopian dan konveksi. Mengingat, Bondowoso dikenal dengan republik kopinya, dan kegiatan konveksi yang berkembang baik.

“Kita harapkan terbentuknya wirausaha baru. Dan ini tidak akan berhenti disini, tentunya mereka harus tahu kewajibannya setelah kegiatan ini, seperti mengurus ijin usaha dan sebagainya,” terang Hardisoesilo.

Menurut Hardisoesilo ada dua hal kunci kesuksesan menjadi seorang wirausaha yakni sikap mental dan semangat untuk menjadi pengusaha. Jika keduanya dimiliki maka bukan tidak mungkin, 40 calon wirausaha baru ini akan berhasil. Sementara itu, Zainul Arifin (45) warga Tapen salah satu peserta IKM konveksi mengaku senang bisa mendapatkan pelatihan kewirausahaan. Dan ia bertekad untuk menekuni usaha barunya.

“Saya dulu sebelum berkeluarga menjadi penjahit, tapi sudah lama berhenti. Semoga dengan bantuan alat dan bimbingan, saya bisa menekuni kembali keterampilan menjahit saya,” ujarnya. Peserta ini dipilih berdasarkan hasil survey yang dilakukan Partai Golkar di Bondowoso. Pantauan di lokasi, para peserta mendapatkan bantuan fasilitas mesin atau peralatan IKM konveksi dan bantuan peralatan IKM kopi. (ifa/yan)