Blitar
Pemkab Blitar Bakal Jadikan Angkutan Umum Sebagai Angkutan Sekolah
Memontum Blitar – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar di Kabupaten Blitar cukup tinggi. Dari sekian banyak pelajar yang mengalami kecelakaan, rata-rata dialami pelajar yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), karena masih di bawah umur.
Untuk menekan terjadinya kecelakaan pelajar, Satlantas Polres Blitar beberapa kali melakukan razia kendaraan yang dikendarai para pelajar. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Blitar terus berupaya untuk mencari solusi terbaik terkait permasalahan tesebut.
Menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi para pelajar, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar sudah melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan Organisasi Angkutan Darat (Organda), pemilik angkutan, kepolisian, PUPR, Kesbang, dan Dinas Pendidikan. Dari pertemuan tersebut, dihasilkan untuk mengaktifkan atau memberdayakan angkutan umum kembali yang sempat menurun agar bisa hidup lagi.
“Selama ini angkutan umum sempat mati suri, karena banyaknya masyarakat yang sudah memiliki kendaraan pribadi. Namun, kita rencananya akan memberdayakan kembali untuk angkutan sekolah. Ke depan kita akan bekerjasama dengan sekolah maupun orang tua”, kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, Kamis (18/01/2018).
Rencana ke depan memang diwacanakan gratis, namun karena dari Pemerintah belum menganggarkan untuk subsidi angkutan. Maka untuk sementara akan dikomunikaikan antara pemilik angkutan dengan orang tua. mungkin melalui komite atau ke orang tuanya langsung. Kemudian dimusyawarahkan di sekiolah-sekolah agar anak-anaknya dinaikkan angkutan ketika berangkat maupun pulang sekolah.
“Untuk sementara dengan biaya mandiri dari orang tua. Tapi ke depan, kita akan mencoba mengusulkan untuk menganggarkan subsidi angkutan sekolah”, tandas Toha Maskuri.
Sementara itu, Ketua Organda Blitar, Hery Romadhon menyampaikan, pihaknya juga sepakat jika ke depan akan dibentuk angkutan sekolah. Dia juga mengaperesiasi dengan adanya razia dari Polres Blitar untuk menekan angka kecelakaan pelajar.
“Terkait teknisnya bagaimana, nanti kita akan koordinasi lebih jauh dengan pihak-pihak terkait, baik dengan sekolah maupun pihak angutan”, Kata Hery Romadhon. (jar/yan)