Jember
Pemkab Jember Canangkan Gerakkan Keluarga dan Masyarakat Hidup Sehat Menuju Indonesia Sejahtera
Memontum Jember – Pemerintah Jember selenggarakan Sosialisasi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan 2018 dengan tema ” Kita Gerakkan Keluarga dan Masyarakat Hidup Sehat Menuju Indonesia Sejahtera” Senin (19/11/2018). Acara yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha ini diikuti pengurus TP PKK kabupaten dan kecamatan, camat dan sejumlah aparatur dari dinas terkait.
Bupati Jember dr Hj Faida.MMr mengatakan, ada lebih 17 ribu balita yang dideteksi menderita stunting, yaitu kondisi pertumbuhan yang terhambat oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengatasi masalah tersebut Ujar Faida dengan menggerakkan emak-emak yang tergabung dalam Satuan Gerak PKK.
“Perlu gerakan bersama untuk mengatasi masalah masa depan bangsa ini, diantaranya dengan target program KB, target penurunan kematian bayi dan ibu melahirkan, masalah stunting dengan mengaktifkan posyandu dan dasa wisma,” ujar Bupati perempuan ini.
Karena Posyandu dan Dasa Wisma kata Faida adalah salah satu organ untuk menyukseskan gerakan keluarga dan masyarakat hidup sehat. “Jangan sampai posyandu tidak aktif. Jangan sampai dasa wisma tidak aktif,” kata Bupati dengan latar belakang dokter ini,
Faida menerangkan, banyak orang menganggap stunting itu bukan program, hal ini karena melihat bapak dan ibu penderita balita stunting sejak lama telah kerdil, ” Padahal terjadinya balita stunting karena menghadapi masalah gizi dan masalah kesehatan lingkungan, Orang tidak menyadari itu,” terangnya
Bupati Perempuan pertama di Jember ini berharap kesuksesan emak-emak dalam mengatasi masalah stunting. “Temukan balita stunting, kemudian deteksi keperluan-keperluan penyelesaiannya termasuk kondisi keluarga dan lingkungannya, karena masalah stunting bukan masalah gizi saja,” ungkapnya.
Bupati mengungkapkan telah mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Jember, Perbup itu mencakup dukungan APBD untuk asuransi kesehatan bagi keluarga miskin yang memiliki balita stunting.
“Dari peraturan tersebut juga dilakukan upaya pendataan balita stunting yang belum terdata pada tahun 2018, dan penanganannya oleh pihak-pihak terkait. Seluruh keluarga yang mempunyai balita stunting di-cover didukung oleh asuransi kesehatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Jember,” terang bupati. (yud/yan)