Kota Malang
Pemkot Malang Ikuti Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Secara Daring
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama dengan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, serta jajaran Kepala Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022, secara virtual atau daring di Mini Block Office Malang, Rabu (01/06/2022) tadi. Pelaksanaan sendiri, digelar secara terpusat di Lapangan Pancasila Ende, Kotaraja, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bertema ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia’.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menjelaskan bahwa dari tema peringatan tersebut bisa mengambil esensi, bagaimana merefleksikan Pancasila serta memperkuat persatuan dan kesatuan. “Pancasila itu agar tidak hanya diangan, diasa atau diucap saja. Melainkan, harus diimplementasikan dalam segala perilaku kehidupan bersama. Dengan bertata kebangsaan, bernegara, terus dalam mengelola pemerintahan,” jelas Sutiaji, Rabu (01/06/2022).
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Tidak hanya itu, dirinya juga menjelaskan mengenai alasan upacara dilakukan terpusat di Ende, NTT. Yakni, karena lahirnya Pancasila erat kaitannya dengan daerah tersebut. Menurutnya, tujuan besar dalam peringatan kali ini adalah Sila ke-lima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Inspirasinya, karena Bung Karno merenungnya di sana. Kedua, Indonesia tidak hanya Pulau Jawa saja, sehingga di mana-mana. Jadi tidak terpusat di Jakarta saja, kesan bahwa Indonesia milik Jawa itu (mulai) hilang,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, tidak hanya sekedar diucapkan saja. Melainkan, sebagai pandangan hidup, bisa dipraktekkan di lapangan dan menjadi landasan berpikir.
“Kita harapkan paling tidak sebagai pengingat generasi penerus selanjutnya bahwa dasar negara Pancasila ini sudah harga mati. Pancasila sebagai pandangan hidup dan menjadi landasan berpikir kita,” ujar Made.
Pihaknya berpesan, untuk generasi muda agar memahami lima Sila yang ada di Pancasila. Sebab sila-sila tersebut bukan hanya hafalan, tetapi resapan untuk betul-betul dipahami.
“Setelah dipahami, tinggal implementasinya menyesuaikan. Bagaimana Indonesia sebagai negara yang beragam suku, bangsa, ras, agama tanpa Pancasila tidak akan bisa menjadi satu,” katanya. (rsy/sit)