Surabaya
Pemprov Jatim dan Bekraf Jalin Kerjasama dengan BukaLapak
Memontum Surabaya—-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mwnghelat acara dalam rangka mengembangkan industry kreatif di acara Gathering: Industri Kreatif dan Potensi Jawa Timur Lokomotif Nasional di hotel Mercure, Rabu (26/12/2018). Kedua instansi pemerintahan ini turut serta menggandeng salah satu e-commerce kawakan, yakni Bukalapak dalam membangun perekonomian kreatif Jawa Timur.
“Saat ini, Jawa Timur telah menjadi penyumbang industri kreatif ke 2 dalam skala nasional. Yang pertama adalah Jawa Barat karena memang lokasinya dekat dengan Jakarta,” ungkap Gubernur Jatim Soekarwo.
Gubernu yang akrab disapa Pakde Karwo ini menambahkan, saat ini pemerintah tengah menggencarkan penjualan produk-produk dalam negeri lewat kerjasamanya dengan Bekraf dan Bukalapak.
Dan dalam kampanyenya itu, Bukalapak saat ini tidak diperbolehkan ada produk atau industri kreatif luar negeri masuk, hanya produk buatan negeri yang diperbolehkan untuk diperdagangkan oleh e-commerce tersebut.
Dalam perencanaan pengembangan industri kreatif, khususnya para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), akan dibuatkan jalur yang lebih mudah dan cepat oleh pemerintah. Hal tersebut, lantaran Jawa Timur yang notabene telah menyumbang sebanyak 20,80 persen industri kreatif internasional, masih terkendala pada bisnis UKM yang kalah bersaing dengan produk milik corporate.
“Sepanjang tahun 2017, surplus Jawa Timur telah mencapai 1,5 milyar. Hanya kalah dengan Thailand dan Singapura,” ujar sosok yang akrab disapa pak de Karwo tersebut.
Ia menjelaskan, jika industri kreatif yang sudah ada maupun yang masih berkembang di Jawa Timur, tidak akan kalah dengan program presisi digital yang saat ini juga sedang booming di seluruh kawasan negeri.
“Bersama Badan Ekonomi Kreatif, kita akan mendorong industri kreatif Jawa Timur, agar mampu menunjukkan hasil yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jawa Pos selaku penyelenggara acara Leak Kustiyo mengatakan, kreatif adalah kata puncak yang pada masa depan menjadi pergulatan semua. Khususnya bagi yang konsen terhadap dunia kreatif.
“Kita beri sentuhan baik itu kuliner, fashion, atau apapun. Termasuk apa yang melangkah ke dunia digital,” ujarnya.
Karena itu, pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelaku industri kreatif, agar Jatim menjadi lokomotif perekonomian nasional. Selain itu memperluas pemasaran melalui e-commerce.
“Jadi tidak hanya membuat program dan produk, tetapi juga memikirkan pemasarannya. Sekitar 350 industri kreatif akan mendapat pelatihan untuk dijadikan pelapak aktif,” pungkasnya. (Sur/yan)