Kota Malang
Pencegahan Dini, Dinkes Kota Malang Lakukan Skrining TBC
Memontum Kota Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, menggelar kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC), mulai 13 Juni hingga 30 Juni mendatang. Itu dilakukan, guna percepatan penemuan kasus TBC secara dini.
Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif, menjelaskan untuk kegiatan itu dilakukan skrining gejala TBC kepada masyarakat umum dan tempat khusus. Selain itu, ACF dilakukan sebagai bentuk meningkatkan utilitas alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dimiliki oleh Dinkes dan Puskesmas di Kota Malang.
“Itu salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus TBC di Kota Malang. Untuk skrining dapat dilakukan pada Fasilitas Kesehatan, mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit, atau dokter mandiri,” ujar Husnul, Kamis (15/06/2022).
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Dijelaskan Husnul, untuk sasarannya yakni berbagai komunitas yang mempunyai potensial dalam penyebaran TBC itu sendiri. Seperti Pondok Pesantren, dan komunitas lainnya yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
“Targetnya itu sekitar 200 per 1000 per 100 ribu penduduk Kota Malang, atau sekitar 20 ribu. Itu akan kita upayakan dengan optimal, seperti di lembaga pendidikan formal maupun non-formal,” lanjutnya.
Ditanya terkait perbandingan TBC tahun ini dengan tahun sebelumnya, dirinya masih belum bisa memastikan angka persisnya. Dirinya juga berpesan kepada masyarakat, apabila mengalami gejala-gejala TBC, seperti batuk yang berlangsung selama tiga minggu lebih, nyeri di bagian dada saat batuk, dan demam agar segera memeriksakan diri di Faskes terdekat. (rsy/sit)