Politik

Pengamat Politik Unmer: Sosok dr Umar Usman Cocok Pimpin Kabupaten Malang

Diterbitkan

-

Pengamat Politik Unmer Sosok dr Umar Usman Cocok Pimpin Kabupaten Malang

Memontum Malang – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang pada September 2020 mendatang, beberapa nama tokoh masyarakat yang digadang-gadang bakal meramaikan kursi N1 telah bermunculan. Setelah sebelumnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah secara resmi mengumumkan pasangan calon (paslon) nya, kini beberpaa nama tokoh masyarakat juga semakin bermunculan.

Selain PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga digadang-gadang akan mengusung paslon cabup dan cawabupnya sendiri. Hal itu mengingat jumlah kursi yang dimiliki baik PDIP maupun PKB sama-sama berjumlah 12 kursi. Dimana untuk bisa mengusung paslonnya sendiri, sebuah partai politik harus memiliki 10 kursi di legislatif.

Salah satu nama tokoh masyarakat yang juga kerap diperbincangkan akan meramaikan perebutan kursi N1 adalah Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr Umar Usman. Hal itu juga disampaikan oleh pengamat politik Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Ir Antung Harudji, MM beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Antung ini berpendapat bahwa, jika dr Umar Usman memang layak untuk meramaikan perebutan kursi N1 pada kontestasi Pilbup Malang mendatang. Menurutnya, hal itu mengingat track record Dr. Umar Usman dalam berkontribusi di tengah masyarakat.

“Mulai awal rekan-rekan bergerak, beliau (dr Umar Usman) ini kan sudah diketahui peduli dengan rakyat kecil ya. Mulai dari kesehatan sesuai, yang utama rakyat kita ini kan butuh sehat ya. Setelah itu kan baru pendidikan dan lainnya,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, ia juga berkeyakinan bahwa sosok dr Umar Usman merupakan sosok yang dapat merangkul masyarakat Kabupaten Malang, sesuai dengan kultur masyarakat yang penuh keeluargaan.

“Saya kok punya keyakinan bisa, bahwa dr Umar Usman ini bisa merangkul masyarakat. Dan tentunya, hal itu juga akan berpeluang untuk meningkatkan rasa saling percaya dan keterbukaan pada masyarakat. Artinya, jika mungkin sepelumnya ada krisis kepercayaan masyarakat terhadap kepala daerahnya, itu bisa terbangun kembali,” pungkasnya. (iki/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas