Berita Nasional
Pengawasan Program Pemerintah, Komisi X DPR RI Lakukan Kunker ke Pemerintah Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, bersama dengan Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menerima Kunjungan Kerja (Kunker) dari Anggota Komisi X DPR RI, Hasanuddin Wahid di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (04/10/2023) tadi. Dalam kunjungan yang dilakukan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi bahasan.
Disampaikan Pj Wali Kota, beberapa hal yang dibahas yaitu mulai dari segi olah raga, pemerintahan, pendidikan, Rancangan Undang Undang (RUU) hingga pengangguran terbuka di Kota Malang. “Kita diminta apa harapannya terkait dengan wisata, agar dapat memfasilitasi dan masuk UU. Penekanannya di sini, terkait dengan RUU kepariwisataan dan keolahragaan. Mengenai pengangguran terbuka kita juga baik, jadi dari kita tidak masalah,” kata Wahyu Hidayat, seusai menerima kunjungan.
Dikatakannya, jika untuk mengantisipasi pengangguran terbuka di Kota Malang, ada beberapa langkah yang akan dilakukan. Terlebih, Kota Malang menjadi kota ekonomi kreatif (Ekraf) dan telah memiliki wadah di gedung Malang Creative Center (MCC).
“Di ekonomi kreatif itu ada peningkatan SDM dan itu berarti ada level pendidikan yang nanti akan masuk di Kota Malang. Dari itulah, nanti akan ada sinergitas dari peningkatan SDM, ekonomi kreatif itu bisa menekan,” tambahnya.
Baca juga :
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Hasanuddin Wahid, menyampaikan jika kedatangannya untuk melakukan pengawasan program pemerintahan yang dilaksanakan di Kota Malang. Terutama, terkait pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penggunaan anggaran. Dimana misi dari Kunker tersebut adalah untuk menyerap aspirasi serta menggali sebanyak-banyaknya data.
“Sekaligus kami dalam rangka menyerap seluruh aspirasi, gagasan, usulan-usulan dari masyarakat Kota Malang khususnya dari pemkot, stakeholder, di tiga bidang. Yaitu Kemendikbudristek, kemenparekraf dan keolahragaan, termasuk perpustakaan,” terangnya.
Tidak hanya itu, Wahid juga menyinggung terkait pengangguran terbuka, terutama di kalangan terdidik yang menjadi perhatian utama Komisi X. Dimana pihaknya, itu ingin menggali data terkait penyebab tingginya pengangguran di Kota Malang. Ke depan, pihaknya akan berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Malang untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.
“Tapi kami yakin, nanti setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah stakeholder di Kota Malang, bisa menemukan apa saja yang bisa mengatasi pengangguran terbuka yang semakin tinggi. Bahkan kami juga mendapatkan data di beberapa kota di Indonesia, bukan hanya Kota Malang, malah pengangguran terdidik dari SMK malah tinggi, yang SMA nggak,” imbuhnya. (rsy/sit)