Sidoarjo

Peringati Bulan Bahasa, Smamda Launching Buku Karya 5 Guru dan 1 Siswi

Diterbitkan

-

PERINGATAN: SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggelar acara Bulan Bahasa yang dirangkai dengan launching buku hasil karya 5 guru dan 1 siswi serta berbagai perlombaan antar kelas, Kamis (19/10/2017).

Memontum Sidoarjo@— SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo menggelar acara Bulan Bahasa dengan bertema Bangkitkan Semangat Literasi. Dalam peringatan acara itu, juga dilunching sejumlah buku hasil karya 5 guru dan 1 siswi di sekolah itu. Selain itu juga dilengkapi berbagai acara perlombaan antar kelas lainnya. Diantaranya pembacaan puisi, komedi, tulisan dan drama kolosal.

 

‘Sudah 4 tahun ini, SMAMDA memperingati Bulan Bahasa ini. Oktober eranya pemuda lewat sumpah pemuda. Kekuatan pemuda bukan hanya dari membaca dan orasi tapi juga semangat pelajar untuk membentuk kepribadian. Kami lebih membudayakan literasi membaca menulis dan berpuisi agar menjadi pelajar yang berkarakter dan berkepribadian baik,’ terang salah satu guru Bahasa Indonesia SMAMDA, Fida’ El Hijr yang juga Ketua Pelaksana Acara ini kepada Memo X, Kamis (19/10/2017).

 

Advertisement

Kepala SMAMDA Sidoarjo, Wigatih Ningsih menguraikan bahasa sebagai pemersatu bangsa. Hal itu sesuai Permendikbud Tahun 2017. Oleh karena, bahasa baginya harus menumbuhkembangkan pribadi dan budi pekerti sesuai program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

 

‘Makanya asa fstival dan kompetisi antar kelas mulai bahasa Indonesia, Arab, Jepang, Inggris dan Bahasa daerah termasuk festival merangkai cerita itu dalam bentuk drama dan komedi. Kami pun siapkan literasi diluar kurikulum sebelum pelajaran dimulai untuk menghindari perilaku negatif pelajar,’ imbuhnya.

 

Advertisement

Oleh karenanya, kata Wigatih pihaknya berharap terbitnya 5 buku tulisan guru dan 2 buku hasil tulisan siswi, Aisy Nadila Pertama dilaunching dengan dicetak masing-masing 300 eksemplar.

 

Kini, sekarang sudah hendak dicetak lagi akan tetapi sekarang baru dikirim ke Malang untuk pemasarannya.

 

Advertisement

‘Itu bukti sekolah kami jadi sekolah rujukan dan nenjadi sekolah penulis. Ini berkat literasi dan mengkayakan bahasa bagi guru, siswa dan karyawan,’ tegasnya.

 

Sementara salah satu siswi penulis buku Nuansa Hujan mengaku awalnya suka menulis. Namun pihaknya akhirnya menulis buku pertamanya saat kelas 11. Selanjutnya pada kelas 12 akhirnya menulis buku keduanya itu.

 

Advertisement

‘Saya menulis buku agar bisa memotivasi teman-teman lainnya agar mau belajar menulis agar lebih banyak berpikir dan memiliki banyak inspirasi,’ pungkasnya. (wan/yan)

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas