Kota Malang
Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, Wali Kota Sutiaji Tekankan Komitmen di Tubuh ASN
Memontum Kota Malang – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi bagi ASN di Lingkungan Pemkot. Kegiatan yang digelar secara hybrid dan bertempat di NCC Balai Kota, dihadiri Wali Kota Malang, Sutiaji, Selasa (14/12/2021).
“Pada Hari Anti Korupsi Sedunia ini, saya tekankan bahwa kalau sosialisasi jangan hanya literatif saja,” kata Wali Kota Sutiaji dalam pengarahannya.
Ditambahkannya, saat ini konsep sosialisasi sudah beranjak dari literatif menuju ke model yang lebih kompleks. “Sekarang ini kalau bicara sosialisasi, sudah model mental media atau model karakter,” sambungnya.
Menurut pemilik kursi N1 tersebut, tindakan korupsi merupakan perubahan perilaku. Sehingga, harus dibarengi dengan kuatnya karakter baik seseorang.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Ini kan perubahan perilaku. Kalau yang namanya perubahan berkaitan dengan masalah, meskipun ilmunya banyak, kalau tidak diterapkan penguatan karakter ya percuma,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Wali Kota pecinta olah raga bulu tangkis ini menekankan pentingnya komitmen untuk tidak melakukan tindakan korupsi. “Makanya, saya tekankan tadi bahwa ASN harus ada komitmen. Dimana mereka memiliki prinsip bahwa tindak korupsi tidak benar, dan hidup di dunia ini tidak selamanya,” tambahnya.
Sehingga ke depan, Sutiaji beserta jajaran akan terus berupaya mencegah tindak pidana korupsi di lingkungan Pemkot Malang. “Kita harus taat dan patuh pada aturan. Harus ada keterbukaan dan seterusnya yang perlu dikuatkan,” terang Sutiaji. (hms/mus/sit)