Lamongan

Peringati Hari Kesehatan Nasional, Pemkab Lamongan Kampanyekan Hidup Bersih dan Sehat

Diterbitkan

-

Memontum Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan bersama insan kesehatan seluruh Lamongan, menggelar Jambore Hari Kesehatan Nasional 59 dan Kesehatan Jiwa Sedunia, Minggu (12/11/2023) tadi. Prosesi pelaksanaan itu, dilakukan dengan mengkampanyekan hidup bersih dan sehat, yang diselenggarakan di Titik Nol KM Kabupaten Lamongan atau tepatnya di Alun-Alun Kabupaten Lamongan.

Kampanye hidup bersih dan sehat ini, diikuti sebanyak 32 Puskesmas, 17 rumah sakit dan organisasi profesi di Kabupaten Lamongan. Para peserta kampanye, dalam acara itu saling membagikan sovenir seperti tumbler, kotak makan, buah-buahan, sabun, sikat gigi dan pasta gigi hingga berbagai sovenir menarik kepada kemasyarakat Lamongan, yang sedang melakukan Car Free Day di area sekitar Alun-Alun Lamongan.

Hal tersebut, ditujukan sebagai salah satu bentuk penguatan promosi pelayanan kesehatan sekaligus ajakan untuk hidup sehat dan bersih yang dimulai dari diri sendiri. Hal ini, sejalan dengan tema HKN ke-59 yakni ‘Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju’ dan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ‘Mental Health is a Universal Human Right’.

Baca juga:

Advertisement

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat memberangkatkan kontingen kampanye mengajak seluruh insan kesehatan untuk bersama-sama membangun kesehatan jiwa dan raga masyarakat Lamongan. “Hari ini kita akan memperingati Hari Kesehatan Nasional dengan tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju. Mens sana in corpore sano, di dalam jiwa yang sehat dalam tubuh yang kuat. Untuk itu mari kita bangun kesehatan Lamongan baik raganya dan jiwanya, mari kita jadikan Lamongan sehat, Lamongan megilan,” kata Bupati Yuhronur.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Herwidyah Sidhayatri, menjelaskan transformasi kesehatan untuk Indonesia maju salah satunya adalah transformasi pelayanan primer yang tidak hanya berpaku pada pelayanan kesehatan kuratif (pelayanan pengobatan) saja, melainkan melalui pencegahan. “Kita diminta untuk segera memperkuat promosi kesehatan, karena pelayanan kesehatan tidak akan pernah selesai kalau kita hanya terpaku pada kuratif atau mengobati saja. Tetapi, bagimana kita mencegah masyarakat untuk tidak sampai sakit. Karena pembiayaan kesehatan tidak pernah selesai kalau kita hanya berputar kesehatan kuratif, apapun dana yang dikucurkan tidak pernah selesai,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mencegah dan mengubah stigma masyarakat akan kesehatan mental, pada waktu yang sama dilaksanakan senam kesehatan jiwa dan senam cuci tangan. Dilanjutkan, bincang sehat dan tanya jawab kesehatan jiwa oleh dr Eka Catur Prasetya.

“Mengalami kesehatan jiwa itu wajar dan mungkin terjadi kepada siapapun. Ayo kita hentikan memberikan stigma, kita cap buruk tentang kesehatan jiwa karena it’s okay to be not okay. Mari wujudkan keluarga yang lebih kuat, bisa saling merasakan satu sama lain. Hari ini masih banyak PR yang harus kita kerjakan, terlebih ditengah kemajuan teknologi, gadget memberikan banyak dampak terhadap kehidupan kita” ujar dr Catur. (kom/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas