Kota Malang

Pj Wahyu Apresiasi Pengelolaan Limbah UMKM Keripik Tempe Sanan Jadi Biogas

Diterbitkan

-

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi pengelolaan limbah ampas kedelai di wilayah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keripik Tempe Sanan. Sebab dalam tahapannya, limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Sehingga, apabila terjadi kelangkaan LPG, biogas tersebut dapat menjadi solusi.

“Jadi ini saya rasa bagus dan mereka kreatif. Ampasnya ini untuk makan hewan sapi, kemudian kotorannya itu digunakan untuk biogas. Nah, biogas ini ternyata juga ada briketnya,” kata Pj Wali Kota Wahyu, Sabtu (15/06/2024) tadi.

Sehingga, dalam hal ini menurutnya Pemerintah Kota Malang melalui dinas terkait juga dapat memberikan pendampingan mengenai pengelolaan limbah tersebut. Terlebih, saat ini juga telah banyak daerah-daerah yang memanfaatkan limbah menjadi bahan bakar alternatif.

“Ini nanti saya akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau dinas yang menangani leading sektornya bisa untuk belajar atau bertanya pada perguruan tinggi untuk bisa mendampingi terkait dengan pemanfaatan briket tersebut,” ujarnya.

Advertisement

Baca juga :

Sementara itu, Ketua RW 15 Jalan Sanan, Ivan Kuncoro, menyampaikan bahwa limbah tersebut berbentuk cair dan padat. Itu memang dipergunakan untuk penggemukan sapi yang ada di wilayah tersebut.

“Di sini kan memang sentra kuliner dan ternak, itu memang bertolak belakang. Akhirnya bagaimana caranya kita bikin biogas itu dari limbah sapi,” kata Ivan.

Ivan sendiri mengakui bahwa untuk pakan sapi saja sebenarnya sudah mencukupi, akan tetapi kalau ditambah dengan limbah kedelai maka akan lebih bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan sapi. Walaupun di sisi lain itu juga berpengaruh untuk mengurangi penumpukan limbah kedelai.

“Kalau tidak ada sapi permasalahan kita lebih komplit karena kalau limbah kedelai ini nginep itu sudah bau. Sedangkan kalau limbah sapi mungkin masih aman-aman saja kalau nginep sehari atau dua hari,” imbuh Ivan. (pro/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Lewat ke baris perkakas