Kota Malang

Pj Wali Kota Malang Segera Realisasikan Kebutuhan Air Bersih untuk Warga Terdampak TPA Supit Urang

Diterbitkan

-

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Menindaklanjuti persoalan kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak akibat adanya TPA Supit Urang atau warga Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam waktu dekat akan segera merealisasikan. Sebelumnya, Pj Wali Kota juga telah melakukan pertemuan bersama OPD dan warga yang terdampak, untuk menyelesaikan persoalan itu.

Pihaknya meminta, jika untuk mengatasi persoalan air bersih tersebut butuh keterlibatan antara dua PDAM. Yakni, Tirta Kanjuruhan milik Pemkab Malang dan Tugu Tirta milik Pemkot Malang. Namun, untuk saat ini pihaknya masih menerima laporan dari Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, terkait dengan pipanisasi.

“Kalau yang pipanisasi malah PDAM Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, itu sudah survei. Sudah ada laporan ke saya. Jadi, tinggal laporannya dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang. Ini saya minta untuk laporannya dalam minggu ini,” jelas Wahyu Hidayat, Sabtu (04/11/2023) tadi.

Baca juga :

Advertisement

Dalam mengatasi pendistribusian air bersih tersebut, Wahyu meminta agar dilakukan oleh Tugu Tirta Kota Malang. Sebab, jika dari PDAM Tirta Kanjuruhan jarak cukup jauh dan menyebabkan jaringan pipanisasi tidak mampu menjangkau sambungan rumah (SR) warga Desa Jedong.

“Saya akan meminta Tugu Tirta untuk mengatasi. Karena kemarin saya komunikasi katanya siap dan apabila ada izin dari PDAM Tirta Kanjuruhan. Jadi, nanti Perumda Tugu Tirta akan membuat jaringan sampai dengan ke rumah masyarakat,” tambahnya.

Kemudian, saat disinggung terkait dengan permintaan warga mengenai sumur artesis, Wahyu menyampaikan jika hal itu akan memunculkan kekhawatiran kedepannya. Sebab, menurutnya sumur artesis hanya bisa bertahan beberapa tahun saja.

“Kami khawatir kalau baru sebentar saja sudah tercemar TPA. Oke 5 tahun tidak masalah, tapi nanti setelah 10 tahun, kan bisa kemungkinannya terkontaminasi lagi. Jadi untuk lingkungan pedesaan, kita menghindari untuk penggunaan sumber karena takut tercemar, kita menggunakan jaringan air bersih saja,” imbuh Wahyu. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas