Banyuwangi
Pria Asal Gombolirang Banyuwangi Ditemukan Gantung Diri di Ruang Tamu
Memontum Banyuwangi – Diduga depresi, AY (27) warga Dusun Kertosari, Desa Gombolirang, Kecamatan Kalbat, Kabupaten Banyuwangi, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung cara gantung diri, Kamis (30/12/2021) tadi. Korban kali pertama ditemukan oleh kedua orang tuanya, sepulang dari pasar.
Saat ditemukan, korban diketahui sudah tidak bernyawa di ruang tamu rumahnya sendiri. Dengan menggunakan seutas tali tampar warna kuning yang dililitkan di lehernya, korban mengikatkan tali tampar tersebut pada kayu atap rumah.
“Untuk pijakan kaki, korban menggunakan timba bekas warna putih,” kata Kapolsek Kalbat, AKP Edi Susanto.
Sebelum mengakhiri hidupnya, kata AKP Edi Susanto, korban bersama kedua orang tuanya, sekitar pukul 08.30 pagi sempat sarapan bersama. Kemudian, kedua orang tuanya berpamitan mau ke pasar. “Sepulang dari belanja dari pasar, kedua orang tua korban terkejut, melihat anaknya menggantung di ruang tamu,” terangnya.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
Melihat kejadian tersebut, orang tua korban meminta tolong kepada warga, dan melaporkan ke perangkat desa setempat. Selanjutnya, pihak desa meneruskan ke Polsek Kabat.
Tidak lama berselang, anggota Polsek Kabat datang, dan menurunkan korban. Selanjutnya, membawa korban ke Puskesmas setempat untuk diperiksa secara medis.
“Hasil dari pemeriksaan tim medis Puskesmas, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal dunia disebabkan gantung diri,” paparnya.
Kapolsek Kabat menjelaskan, korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena mengalami gangguan kejiwaan. “Korban sudah seringkali menjalani perawatan di Puskesmas Kabat. Korban mempunyai riwayat gangguan jiwa, karena pernah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit jiwa Licin,” tuturnya. (aar/sit)