Bondowoso
Pupuk Bersubsidi Langka, Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Bondowoso sebut Ada Mafia Pupuk

Memontum Bondowoso – Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Bondowoso, Bambang Suwito, menyebut ada dugaan mafia dalam pendistribusian pupuk bersubsidi bagi para petani. Dirinya mengatakan, bahwa kelangkaan pupuk yang terjadi bukan hal klasik. Karena, ini berkaitan dengan hasil produksi pangan hingga subsidi pupuk sekitar Rp 30 triliun pertahunnya.
“Fakta di lapangan, itu petani kebingungan mendapat pupuk bersubsidi. Kalaupun ada yang harus dibeli, itu dengan harga mahal. Padahal, yang dibeli itu adalah pupuk berlabel subsidi,” ujar Bambang, Selasa (23/08/2022) tadi.
Itu artinya, kata Bambang, kios pupuk sudah menjadi bagian dari jaringan mafia pupuk. “Banyak petani tidak tahu, berapa jatah pupuk subsidi yang mereka dapat dari pemerintah. Karena selama ini, PPL Pertanian maupun kios tidak transparan,” ujar BK-sapaannya.
Baca juga :
- Dua Balita dan Empat Anak Kecil Jadi Korban Truk Pelayat Alami Rem Blong Probolinggo
- Ratusan Pembalap Jatim Meriahkan Drag Bike Situbondo Dandim Cup 2023
- Sambut Kurban, Bupati Lamongan Launching Bursa Hewan Ternak untuk Kurban melalui Aplikasi Si Sapi
- Sekolah Unggulan yang Digagas Bupati Kediri Dibuka, Maju dan Keluar dari Zona Kemiskinan Jadi Motivasi
- Truk Membawa Rombongan Puluhan Pelayat Alami Rem Blong di Probolinggo, Satu Meninggal dan Puluhan Dirawat
Ditambahkannya, ketika pupuk bersubsidi didistribusikan, tidak satupun pun petani yang mengetahui jatahnya. Saat petani datang ke kios pupuk membawa KTP, dengan mudah dikatakan tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi.
Disebutkannya, malah para petani mendapat penawaran pupuk, tapi harganya lebih mahal. Karena sangat membutuhkan pupuk, petani dengan terpaksa membelinya. Laporan kios atas penjualan pupuk bersubsidi, diduga palsu, karena setelah dilakukan kroscek ke petani, mereka tidak pernah menebus.
“Menurut perkiraan saya, pupuk bersubsidi yang terdistribusikan kepada petani itu hanya sekitar 10 sampai 20 persen. Jadi, atas kenakalan mafia pupuk bersubsidi ini, negara sudah dirugikan sekitar Rp 24 triliun pertahun,” ujarnya. (zen/gie)

-
Hukum & Kriminal2 hari
Identitas Pria Bunuh Diri di Jembatan Suhat Terungkap, 2022 Pernah Coba Lakukan Aksi Serupa
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Dua Pelaku Curanmor Diamuk Massa di Alun-alun Kraksaan Probolinggo
-
Kota Batu6 hari
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Rampung dan Siap Ditempati, Pelaksana Lakukan Perawatan
-
Hukum & Kriminal2 hari
Bunuh Diri dengan Melompat dari Jembatan Suhat, Tubuh Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mati Terbawa Arus
-
Lumajang2 minggu
Bupati Lumajang Terima Anugerah Upakarti Tinarbuka Artheswara untuk Kategori Bupati
-
Kota Batu6 hari
Penempatan Pasar Induk Among Tani Dilakukan Bertahap, 1.097 Pedagang Pasar Pagi harus Menunggu
-
Kabar Desa2 minggu
Memo X Tulungagung Turut Sukseskan Halal Bihalal dan Peresmian Masjid An-Nur
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Gegara Anak, Sang Orang Tua di Probolinggo Dilaporkan Dugaan Kekerasan