Pendidikan
Raih IPK 3,74, Penyandang Autis Terima Beasiswa S2 Unitomo, Gun-Gun Berharap Jadi Guru
Karena belum berani melepas Gun-Gun berada sendirian di s tempat tanpa pengawalan, maka Tjindra selalu mendampingi ke mana pun ia pergi. “Sebagai orang tua, saya tetap punya rasa khawatir akan ada apa-apa dengan Gun-Gun. Terutama karena ia punya kelainan, yang bisa jadi tidak dimengerti oleh orang lain,” kisahnya.
Selama Gun-Gun menempuh kuliah di Unitomo, Tjindra memang selalu tampak mendampingi. Baik di luar kelas, maupun tak jarang juga di dalam kelas.
“Saya diberi izin bapak, ibu dosen untuk menemani Gun-Gun, dan beruntung mereka tidak keberatan. Begitu pun teman-temannya. Mereka semua baik, tidak ada satu pun yang memandang Gun-Gun sebelah mata. Apalagi karena Gun-Gun ternyata juga mampu mengikuti perkuliahan dengan baik,” ujar Tjindra yang juga punya latar belakang sebagai guru bahasa Inggris.
Pengakuan atas kemampuan akademik Gun-Gun datang dari salah seorang dosen FS Unitomo, Hariyono. “Saya pernah memberi soal ujian di kelasnya, dan ternyata Gun-Gun berhasil menyelesaikannya kurang separuh dari waktu yang saya berikan. Lebih hebat lagi, hasilnya hampir tidak ada kesalahan,” tutur kandidat doktor ini dengan bangga.
Lantas apa rencana Gun-Gun setelah diwisuda dan meraih gelar sarjana S1 Sastra Inggris? Gun-Gun mengemukakan keinginannya untuk mengajar bahasa Inggris di SD Bunga, sekolah bagi anak berkebutuhan khusus, tempatnya dulu pernah belajar.
“Ya, saya ingin jadi guru di sekolah saya dulu. Supaya mereka juga bisa bahasa Inggris. Tapi saya juga ingin terus kuliah di Unitomo, karena di sini saya punya banyak teman. Dosennya juga baik-baik. Bisa khan?,” tanya yang sempat ada di benaknya.
Dan pertanyaan itu akhirnya terjawab. Ketika prosesi wisuda dilaksanakan, Gun-Gun mendapat kejutan istimewa berupa beasiswa S2 Fikom.
Pada wisuda Unitomo, Minggu (7/4/2019), ada 553 lulusan program D3, S1 dan S2. Masing-masing dari Fakultas Ilmu Administrasi 47 orang, Fakultas Pertanian 99 orang, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan 43 orang, Fakultas Ekonomi & Bisnis 79 orang, Fakultas Teknik 41 orang, Fakultas Sastra 27 orang, Fakultas Ilmu Komunikasi 91 orang, Fakultas Hukum 87 orang, dan Fakultas Ilmu Kesehatan 39 orang.
Dalam sambutannya, Rektor Unitomo, Dr. Bachrul Amiq, SH., MH., menyampaikan pesan tentang perlunya para wisudawan terus meningkatkan kompetensi agar bisa bersaing di dunia kerja.
“Manfaatkan keberadaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unitomo yang kini sudah berhak untuk melakukan asesmen dan mengeluarkan sertifikasi atas 24 skema kompetensi. Sayang kalau tidak dimanfaatkan sebab LSP Unitomo kini menjadi LSP perguruan tinggi dengan jumlah skema kompetensi terbanyak di Jawa Timur,” ujar Amiq.
Hampir semua wisudawan dari semua program studi yang ada di Unitomo, tambah Amiq, sudah menempuh sertifikasi dan dinyatakan kompeten oleh LSP Unitomo sebagai kepanjangan tangan Badan Nasional Sertikasi Profesi dalam menilai kompeten tidaknya seseorang dalam suatu bidang kerja.
“Namun begitu, upaya untuk terus meningkatkan kompetensi dalam bidang apa pun yang nantinya akan anda geluti harus terus dilakukan dan menjadi ikhtiar anda sepanjang hidup,” imbuh Amiq. (sur/ano/yan)