Kota Malang
Respon Masukan Masyarakat, Alun-Alun Tugu Malang Bakal Dipercantik
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan penataan ulang pada Alun-Alun Tugu, Kota Malang. Hal tersebut dilakukan, sebagai wujud respon beberapa masukan masyarakat yang mengharapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di depan Balai Kota, itu dipercantik. Sehingga, Pemkot Malang bersama beberapa Organisasi Perangkat Derah (OPD) menggelar Forum Group Discussion (FGD) Desain Penataan Taman Alun-Alun Tugu, Senin (06/12/2021) di Ruang Sidang Balai Kota.
“Finalnya masih belum, ini FGD awal. Jadi, masih ada proses-proses selanjutnya,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu menambahkan, bahwa berkaitan dengan hiburan masyarakat, saat ini pihaknya tengah konsentrasi pada taman dan RTH. “Alun-Alun Tugu dilakukan penataan ulang, memang masukan dari masyarakat itu. Selain itu, kita konsentrasinya juga ke taman-taman, seperti Alun-Alun untuk tempat hiburan,” terangnya.
Baca juga
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto, berujar bahwa akan ada beberapa penambahan pada Alun-Alun Tugu. “Kami sudah minta izin ke pak Wali untuk penataan biar lebih bagus. Nanti ada permainan lampu-lampu biar kalau malam tidak terlalu redup, lalu masalah temboknya juga kita rundingkan, jalannya diperbaiki agar ramah disabilitas. Tetapi tidak ada penambahan fasilitas, karena kalau ada area bermain maka harus ada toilet umum, kan jelek Alun-Alun Tugu diberi toilet umum. Intinya eksisting tetap dan tidak mengurangi estetika dari Alun-Alun tugu yang sekarang,” jelas Wahyu.
Ditambahkannya, beberapa kali bangunan tembok yang menjadi pembatas taman rusak akibat kecelakaan di bundaran Alun-Alun Tugu. Sehingga ada pembahasan lebih lanjut bagaimana tembok tersebut ke depannya.
“Tadi sempat dibahas, masalah tembok ini kan sering hancur karena kecelakaan juga. Nah nanti tembok itu mau diapakan, apakah diganti tanaman, dibongkar, atau bagaimana. Kami ingin bagaimana masyarakat merasa nyaman dan aman, sehingga kami juga perlu diskusi dengan konsultan tentang itu,” bebernya. Untuk perencanaan awal, DLH Kota Malang menganggarkan Rp 80 juta untuk konsep Detail Engineering Design (DED). “Perencanaan di tahun ini, konsep DED saja, pembangunan baru 2022 tetapi setelah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Karena di tahun 2022 tidak anggaran untuk Alun-Alun Tugu, soalnya terkena refocusing,” terang Wahyu. (hms/mus/sit)