Berita
Revitalisasi Pasar Mergan Baru 40 %
Pedagang Keluhkan Situasi Lapak Berhimpitan
Memontum Kota Malang – Program revitalisasi Pasar Merga yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang tahap kedua terus berjalan. Sesuai kontrak kerja sama dengan rekanan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, pelaksanaan revitalisasi Pasar Mergan harus selesai Desember 2020.
Kepala Diskoperindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan semua kegiatan revitalisasi meskipun ditengah masa pandemi seperti saat ini berjalan lancar. Tidak ada kendala baik pengerjaan maupun pendanaan.
“Tidak ada (kendala), karena sudah dianggarkan di dana APBD tahun 2020 ini, meskipun ada pasar yang batal direvitalisasi,” ujarnya. Terkait keluhan beberapa pegang akan ketidak nyamanan situasi relokasi karena ada beberapa ruko dan lapak yang saling berhimpitan.
Wahyu menghimbau untuk lebih bersabar, karena situasi tersebut hanya akan berjalan sementara dan dipastikan awal Januari 2021 Pasar Mergan sudah siap digunakan.
“Pasti ada (keluhan), tapi ini kan hanya untuk sementara dan kebaikan mereka juga,” jelasnya
“Akhir tahun ini dipastikan sudah selesai, awal Januari tahun depan udah bisa ditempati,” tegasnya.
Hal tersebut juga didukung oleh Kepala Pasar Mergan, Suwarto yang mengungkapkan, proses revitalisasi terus berjalan dengan lancar dan sudah mencapai 40 persen pembangunannya.
“Semua berjalan lancar, untuk sekarang proses pembangunannya sudah mencapai 40 persen,” jelasnya. Suwarto juga menjelaskan meskipun dalam situasi relokasi, namun protokol kesehatan harus tetap sebisa mungkin diterapkan dengan selalu menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan menggunakan masker dan physical distancing.
Selain itu Suwarto juga menambahkan jika Pasar Mergan akan mengikuti program pasar digital dengan menggunakan website pasar seperti Pasar Oro-oro Dowo dan Bunulrejo. “Kemarin sudah dilakukan sosialisasi (web pasar) pada para pedagang,”ujarnya.
Salah satu pemilik lapak di Pasar Mergan, Hadi Utomo (40) saat ditemui dilokasi juga mengatakan memang semenjak relokasi ada penurunan omset karena antara lapak saling berhimpitan sehingga tidak terlihat oleh pengunjung. Ia berharap revitalisasi dapat segera selesai dan tepat waktu. “Omset menurun (sejak relokasi) karena kan tertutup sama bedak-bedak ini,”tandasnya. (cw1/man)