Lamongan
Ribuan Santri Lamongan Unjuk Kreativitas Semarakkan Hari Santri Nasional 2022
Memontum Lamongan – Berbagai kesenian hasil kreativitas ditampilkan para santri Lamongan dalam Puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2022, yang diselenggarakan di Alun-alun Lamongan. Mulai dari penampilan nyanyian religi oleh Ananda Syahwah dari Pondok Pesantren Ulul Albab Babat, Tarian Saman dari Pondok Pesantren Rodhotul Quran Lamongan hingga salawat santri bela negara tri laga dari Ponpes SPMAA Turi.
Tidak hanya penampilan hasil kreativitas santri, dalam upacara bendera yang dipimpin oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, tersebut juga turut diikuti ratusan santri dengan mengenakan baju putih lengkap dengan sarung berpeci untuk santri laki-laki dan baju terusan berjilbab rapi untuk santri perempuan.
Mengusung tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, Bupati Yuhronur mengungkapkan maksud tema tersebut, bahwa santri dalam kesejahteraannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggi,l santri tidak pernah mengatakan tidak.
“Santri dengan berbagai latar belakang siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Dulu ketika Indonesia masih dijajah para santri turun ke medan laga berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kyai Subchi Parakan, mereka tidak gentar melawan musuh,” ujarnya membacakan sambutan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (23/10/2022) tadi.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Tidak hanya saat masa penjajahan, lanjut Bupati Yuhronur, pasca kemerdekaan Indonesia, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asik dengan dirinya sendiri tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial ekonomi dan ilmu pengetahuan juga agama.
Dengan berbagai eksistensinya menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Untuk itu, Ia mengajak santri agar senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. Apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Santri menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia
“Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, tapi milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya. (zen/gie)