Kabar Desa

Ringankan Beban Warga, Desa Junrejo Kota Batu Pertahankan Anggaran Lauk Pauk

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Pemerintah Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu, di tahun anggaran 2023 ini menganggarkan sekitar Rp 201,600 juta untuk program bantuan lauk pauk bagi janda miskin. Program ini sendiri, muncul sejak tahun 2017 dan baru teralokasi di tahun 2018. Dengan sasaran, adalah untuk meringankan beban masyarakat, meskipun untuk pembuatan laporan keuangan sedikit berbeda.

Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal, mengatakan bahwa ide alokasi itu muncul saat pihaknya melakukan peninjau ke warga. Di mana, saat itu didapati ada janda dengan anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan, namun tidak terjangkau oleh bantuan. Karenanya, dari peninjauan di tahun 2017 lalu, akhirnya dibuat perencanaan anggaran untuk tahun 2018, dengan besaran alokasi sekitar Rp 200 juta.

“Jadi, kami mulai menganggarkan untuk program bantuan lauk pauk bagi janda miskin sejak 2018. Dengan data awal yang memperoleh bantuan, ada sebanyak 50 orang. Sementara untuk prosesnya, kerja sama dengan pedagang sayur di setiap RW, yang menyediakan belanja untuk 50 orang yang masuk list selama sebulan dalam 1 tahun dengan anggaran Rp 20 ribu perkupon,” ujarnya, Senin (17/07/2023) tadi.

Di sini, ujarnya, pada tahun 2020 memang sempat diperiksa oleh Inspektorat Kota Batu. Inspektorat saat itu mempertanyakan bahwa sudah ada program bantuan dari pemerintah kota, tetapi mengapa masih ada bantuan lauk pauk untuk janda miskin.

Advertisement

“Pertanyaan dari Inspektorat Kota Batu dilontarkan kepada kami, karena tidak ada kode rekening bantuan lauk pauk janda miskin,” jelasnya.

Baca juga :

Pihaknya kemudian menjelaskan, bahwa kondisi di lapangan bahwa banyak janda miskin yang tidak mampu belanja lauk pauk. “Kami jelaskan bahwa kondisi di bawah memang seperti itu. Sebenarnya, kami sudah diberitahu juga dengan BPD soal bantuan itu. Tetapi, kondisi seperti yang dialami janda miskin yang tidak mampu belanja lauk adalah tanggung jawab pemerintah terutama pemerintah desa. Di sinilah, pemerintah kota belum sampai menjamah ke arah situ,” tuturnya.

Akhirnya, jelas Andi, saat itu juga di tahun 2020, pihak Inspektorat Kota Batu turun lapangan melakukan sampling ke tiga dusun antara lain Jeding, Junwatu dan Rejoso. Dan, terbukti memang kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan ada beberapa janda miskin, yang tidak mampu belanja lauk pauk.

“Kode rekening tidak ada, kalau memang dianggap salah tidak apa-apa. Karena, penggunaan keuangan sasaran jelas dan tidak masuk kantong pribadi. Akhirnya, untuk sistem laporan penggunaan anggaran dalam SPJ yang dibuat dilengkapi dengan dokumentasi foto antara pedagang sayur yang dikerjasamakan dengan pihak penerima,” jelasnya.

Advertisement

Berjalan hingga tahun 2023 ini, tegas Andi Faisal, program itu sudah berjalan lancar hingga ada pos anggaran sendiri dari pemerintah desa untuk bantuan lauk pauk bagi janda miskin. Kendati demikian, dari hasil evaluasi sejak tahun 2019, mendapati sejumlah masalah dari program tersebut. Bahkan ada yang meninggal, hingga akhirnya dari jumlah janda miskin yang awalnya 50 orang menurun menjadi 38 orang pada tahun 2023.

Sistem keuangan yang diberikan dua minggu sekali sebesar Rp 15 ribu yang dianggarkan dari Rp 201.600.000. Dimana, sebanyak 16 pedagang sayur yang dikerjasamakan. “Sampai sekarang program bantuan lauk pauk janda miskin berjalan normal. Saya berharap, kepada kepala desa yang lain kalau memang itu kebutuhan yang mendasar dan penting untuk masyarakat, bisa dikerjakan. Meski aturan dari tataran atas, memang belum dibuat. Asalkan, semua keuangan tepat sasaran dan tidak masuk kantong pribadi,” tambahnya. (put/gie)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas