Surabaya
Risma Janji Turunkan Suhu Hingga 22 Derajat
*Pakar Lingkungan Nilai Masih Sulit
Memontum Surabaya——-Walikota Surabaya, Tri Rismaharini akan menurunkan suhu Kota Surabaya menjadi 22 hingga 20 derajat celcius. Upaya tersebut dilakukan dengan menambah ruang terbuka hijau (RTH) atau taman-taman sebanyak 30 persen di Kota Surabaya.
Dosen sekaligus pakar lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Arie Dipareza Syafei menyampaikan, dalam meningkatkan kualitas udara harus dilakukan secara global. Pasalnya jika hanya diupayakan pada skala daerah atau lokal, tingkat kesulitannya lebih besar.
“Sulit ya untuk membuat suhu hingga 20-22 derat celcius, karena rata-rata suhunya di atas itu. Kalau menyangkut cuaca yang sifatnya global tidak bisa ditangani skala lokal, dalam hal ini tanaman,” kata Arie saat diwawancarai melalui telepon, Jumat (17/5).
Namun dengan tambahan RTH sebanyak 30 persen tersebut bisa membantu menurunkan suhu.
Berdasarkan literatur, vegetasi sedikit membantu menurunkan suhu karena efek bayangan dari daun dan pohonnya. Hal tersebut mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan pada 30 kota di Indonesia.
“Jadi peningkatan 1 persen vegetasi berpotensi menurunkan suhu sebesar 0.07 derajat C,” ujarnya.
Namun, ia menilai hasil penelitiannya tersebut dengan catatan akurasi model yang masih rendah.
Menurutnya, akurasi model yang bagus itu di atas 80 persen. Tapi karena proses penelitiannya menggunakan data satelit dalam mengukur suhu dan area vegetasi.
“Saya melakukan penelitian mulai data sejak tahun 2007-2016, dan memperoleh akurasi hanya sekitar 30 persen,” jelas dia.
Dalam penelitiannya, Arie menyimpulkan dua area dengan suhu tertinggi dan area suhu terendah. Wilayaj tersebut meliputi Jakarta 38 derajat C, Yogjakarta 34 derajat C, Surabaya 34,4 derajat C, Makasar 34 derajat C, dan Medan 33,5 derajat C.
Sedangkan wilayah yang mempunyai suhu rendah meliputi Ambon 26,3 derajat C, Ternate 26,9 derajat C, Jayapura 28 derajat C, Manado 28,8 derajat C, Padang 28,9 derajat C.
Arie juga menyampaikan, upaya Pemerintah Kota (Surabaya) dalam menjadikan 30 persen RTH bisa membantu memperbaiki kualitas udara.
“Jadi paling tidak, banyaknya vegetasi membantu menurunkan efek urban heat island, suhu panas yg dipancarkan gedung-gedung berkurang dengan bantuan tumbuhan,” kata dia.
Ia juga menyimpulkan, jika luas Surabaya adalah 350.54 km2, dan nantinya kurang lebih 30 persennya adalah vegetasi, yaitu 105 km2. Pemkot akan melakukan penambahan 1 persen yang berarti jadi 31 persen atau 108.5 km2.
“Artinya penambahan vegetasi seluas 3.5km2 berpotensi menurunkan suhu 0.07 derajat celsius,” pungkasnya.
Sementara itu, Risma sempat mengatakan, dengan adanya taman kota, terbukti suhu udara mengalami penurunan dari 36 derajat ke 34 derajat celcius. Ia yakin bahwa suhu Surabaya bisa turun lagi hingga 22 derajat celcius.
“Hasilnya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius. Dulu Surabaya rata-rata 36 derajat celcius, sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya. Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20 hingga 22 derajat celcius,” pungkasnya. (est/ano/yan)