Sapi Jenis Nggalekan Hampir Punah

*UPT Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Upayakan Pembiakan

Memontum Trenggalek—Keberadaan sapi asli kota Keripik Tempe atau yang dikenal dengan sapi Nggalekan nyatanya semakin mengkhawatirkan dan terancam punah. Diketahui jumlah sapi Nggalekan ini dari tahun ke tahun belum ada peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, jumlah sapi Nggalekan saat ini hanya ada sekitar 22 ekor saja. Sapi jenis ini merupakan salah satu jenis sapi unggulan khas Kabupaten Trenggalek dimana keunggulan yang dimiliki tak kalah bagusnya dengan sapi-sapi ternakan lainnya.

Dikonfirmasi dikantornya, Kepala UPT Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Mastuki SPBU mengatakan bahwa sapi Nggalekan dikenal sebagai salah satu jenis sapi yang tahan terhadap serangan penyakit. “Sapi Nggalekan saat ini memang sangat minim jumlahnya. Akan tetapi sapi jenis ini merupakan salah satu sapi yang tahan akan serangan penyakit menular terhadap ternak lain dan mudah perawatannya lantaran mampu beradaptasi dengan berbagai jenis pakan,” ungkapnya, Senin (11/12/2017).

Ditambahkan Mastuki, sapi Nggalekan juga dikenal mudah dalam hal pemberian makanannya. Bahkan hampirsemua jenis rumput dan makanan ternak bisa dimakan oleh sapi Nggalekan ini. Selain itu, daging yang ada pada tubuh sapi Nggalekan jauh lebih banyak dibandingkan dengan sapi ternak lainnya dan memiliki tekstur seperti daging ayam yang empuk.

Pihaknya juga sudah berupaya untuk melakukan penyelamatan terhadap keberadaan sapi Nggalekan di Kabupaten Trenggalek. “Kita sudah melakukan upaya penyelamatan agar populasi sapi Nggalekan tidak punah. Salah satunya dengan melakukan ternak di UPT Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek. Dan untuk jumlah Sapi yang ada di UPT terdiri dari 2 jantan dewasa, 12 betina,” imbuhnya.

Lebih lanjut, sampai saat ini sedikitnya ada 10 ekor sapi Nggalekan yang dipelihara pihak Dinas Pertanian untuk dikembangbiakkan. Dari jumlah tersebut terdiri dari 9 ekor induk sapi, 1 pegangan sedangkan lainnya merupakan sapi dari hasil perkawinan silang.

Diharapkan melalui UPT Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek dengan melakukan upaya perkembangbiakan, jumlah sapi Nggalekan akan terus bertambah dan bisa menekan angka kepunahan sapi jenis ini. (mil/yan)