Hukum & Kriminal
Satu Tewas dan Tiga Luka Parah, Akibat Membuat Petasan di Musala Lalu Meledak
Memontum Kota Malang – Ledakan hebat terjadi di Musala Baitul Muslimin Jl Kalisari, RT 06/RW 02, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (09/07) malam.
Kuatnya ledakan, tidak hanya mampu didengarkan warga hingga jarak 3 kilometer. Namun, lokasi ledakan yang baru diketahui dari sebuah musala, membuat kondisi TKP pun porak poranda.
Baca juga:
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
Akibat kejadian itu, sontak membuat warga berdatangan ke lokasi. Ternyata, ada beberapa korban yang sudah tergeletak dengan luka bakar yang cukup parah.
Dari informasi, teridentifikasi mereka adalah Ahmad Fitri (33) buruh tani, Irfan (24), Agus (23) dan Bisri Hasanuddin (24), keempatnya warga sekitar. Dalam peristiwa ini, Ahmad Fitri meninggal dunia dengan luka parah pada bagian kepala, tangan dan tubuhnya.
Sedangkan tiga korban lainnya, juga mengalami luka parah dan masih dalam perawatan di rumah sakit. Adapun di lokasi kejadian, ditemukan ratusan mercon siap pakai dan juga bubuk black powder.
Informasi Memontum.com, menerangkan bahwa para korban Jumat malam berada di musala untuk membuat petasan. Hanya saja, tidak berselang lama atau sekitar pukul 22.30, terdengar suara ledakan dari musala hingga terdengar cukup kuat.
Saat itu ada beberapa korban yakni Ahmad Fitri, Agus, Irfan dan Bisri, tergeletak alami luka parah. Namun informasinya, ada korban lainnya yakni Nurrochim.
“Total korban ada lima orang. Mereka tergeletak dengan luka yang cukup parah, hingga langsung dilarikan ke rumah sakit. Satu korban meninggal dunia bernama Ahmad Fitri,” ujar Ketua RT 06/ RW 02, Kelurahan Wonokoyo, Junaedi.
Ahmad Fitri alami luka yang cukup parah. Yakni luka pada bagian mata, tubuh, telapak kaki dan bahkan salah satu kakinya terputus. Sedangkan empat korban lainnya, mengalami luka bakar di bagian wajah dan kaki.
“Ahmad Fitri meninggal di rumah sakit Saiful Anwar. Rencananya, petasan itu akan dinyalakan saat Hari Raya Idul Adha. Saat membuat petasan itu, kemungkinan bubuk petasan tidak sengaja kena gesekan sehingga meledak,” ujar Junaedi.
Sementara itu petugas Polsek Kedungkandang dan Polresta Malang Kota, masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Termasuk, memeriksa para saksi. Sedangkan untuk korban yang menjalani perawatan, sementara belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo SIK, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Total korban ada empat orang. Salah satunya meninggal dunia. Para korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan. Dugaan nya mereka membuat petasan di lokasi kejadian karena kami temukan pula BB petasan lokasi kejadian,” ujar Kompol Tinton. (gie/sit)