Sebut Oknum Marinir Intimidasi, Direktur Tambang Pasir di Lumajang Lapor Polisi

Memontum Lumajang – Intimidasi yang dilakukan oleh Oknum Anggota Marinir di Lokasi Tambang Pasir di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur menjadi ‘Catatan’ bagi Pemerintah akan problematika pertambangan pasir.

Hal itu terungkap dari pengakuan Direktur Panca Abadi Karya, sebuah perusahaan pertambangan pasir pada awak media, Sabtu (18/1/2020) ketika melaporkan kasus pertambangan pasir tersebut ke Polres Lumajang.

Fatoni yang merupakan direktur dari CV Panca Abadi Karya dengan didampingi kuasa hukumnya mengatakan jika sebelumnya ada oknum anggota marinir, yang datang ke lokasi tambang mengatas namakan dari pemegang saham, untuk mengerjakan kegiatan penambangan di lokasi CV tersebut. “Menakut – nakuti warga, terutama teman – teman yang ada di lapangan,” tuturnya.

Dijelaskan, kedatangannya ke Polres Lumajang bukan hanya melaporkan adanya dugaan penyereboton lahan tambang pasir di Desa Sumberwuluh, Ia juga melaporkan terkait pergantian direktur yang dirasa janggal. Fatoni merasa dirugikan oleh aktifitas pertambangan yang mengatasnamakan perusahaan yang ia pimpin.

“Sejauh saya belum melakukan aktifitas pertambangan dilokasi IUP OP milik CV Panca Abadi Karya, namun kami mendengar sudah dilakukan aktifitas oleh CV yang sama tapi direkturnya orang lain.” ujarnya.

Mediasi yang dilakukan pihaknya atas aktifitas pertambangan yang mengatas namakan CV Panca Abadi Karya tidak membuahkan hasil membuat Fatoni melakukan langkah hukum, karena merasa dirugikan secara materil hingga Milyaran rupiah.

“Sebelumnya kami sudah menempuh jalur komunikasi, namun tidak ada titik temu, Kerugian saya atas dugaan penyerobotan lokasi ijin usaha pertambangan atas nama CV Panca Abadi Karya, mencapai kurang lebih hingga 1 Milyar rupiah dan saya akan menuntut melalui jalur hukum terkait perkara ini”, tegas Fatoni. (adi/yan)