Pemerintahan
Setelah Mall, Wali Kota Sutiaji Ingin ‘PeduliLindungi’ Diterapkan di Cafe dan Retail Modern Malang
Memontum Kota Malang – Pusat perbelanjaan di Kota Malang kembali buka dengan memanfaatkan aplikasi ‘PeduliLindungi’, untuk para pengunjung. Menyusul hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, ingin di beberapa tempat umum bisa menggunakan aplikasi tersebut.
“Insyaallah, dalam waktu dekat akan kita kuatkan protokol kesehatan (Prokes) berkaitan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di beberapa tempat. Kami masih menganalisa apa saja yang harus disiapkan dan seterusnya,” jelasnya saat ditemui di Balai Kota Malang, Kamis (02/09) tadi.
Baca juga:
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu menjelaskan, telah menugaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, untuk mengumpulkan sejumlah elemen masyarakat yang terkait.
Seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), komunitas, perwakilan pedagang, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), maupun Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
“Akan kita undang mereka, dalam rangka supaya mencontoh mall di saat pengoperasiannya sehari-hari. Saya ingin aplikasi PeduliLindungi bisa diterapkan di retail modern bahkan cafe juga,” tambahnya.
Jika aplikasi tersebut diterapkan, ujarnya, maka otomatis warga Kota Malang yang bersantai di cafe maupun membeli bahan pokok di retail modern, diharuskan sudah tervaksin.
Hal tersebut, dimaksudkan agar masyarakat sadar bahwa dalam kondisi pandemi, banyak protokol yang harus dilalui. “Sebenarnya ini untuk menjaga supaya masyarakat sadar,” tambahnya.
Bahkan, pemilik kursi N1 itu juga berniat mengundang dan menghadirkan epidemiologi. “Tapi memang rencana ini belum clear. Kita masih mengkaji dahulu. Karena nanti akan kita hadirkan epidemiologi dan ahli penyakit menular juga. Karena Ini kan berkaitan dengan ispa,” tuturnya. (hms/mus/sit)