Kota Malang
Jelang Tes CPNS Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Tinjau Islamic Center
Memontum Kota Malang – Pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan segera dilaksanakan. Untuk memastikan kesiapannya, Jumat (03/09) tadi, Wali Kota Malang, Sutiaji, meninjau gedung Islamic Center yang mana merupakan bakal lokasi tes CPNS.
“Dari tempat dan fasilitas fisik saya kira sudah siap. Karena sebelumnya juga sempat ada asesmen dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat maupun Kantor Regional (Kanreg),” terang Sutiaji.
Baca Juga:
- Upayakan Bansos Tepat Sasaran, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Perlunya Pendataan Terstruktur
- Soroti Anggaran Rp 51 Miliar untuk Porprov 2025, DPRD Kota Malang Desak Pembahasan Khusus
- Pj Wali Kota Iwan Paparkan 11 Prioritas Utama APBD 2025 di Rapat Koordinasi bersama DPRD Kota Malang
Menurutnya, kekurangan terletak pada layanan di luar fasilitas fisik, yaitu jaringan telekomunikasi.
“Tadi sempat diwarning masalah fasilitas lain, jaringan telekomunikasinya. Insyaallah saya sudah minta kepastian besok ada gladi untuk konekting dengan semua, karena rencana BKN juga akan turun kesini,” tambahnya.
Tak hanya itu, ia menekankan pada pansel nasional maupun lokal untuk tegas dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) selama tes. Jangan sampai, timbul kluster tes CPNS di Kota Malang.
“Tentu saya minta ketegasan dari pansel, pastikan tidak ada kluster CPNS. Karena jumlah banyak, total 4.248 peserta yang akan mengikuti tes yang berlangsung selama 5 hari, dimulai Senin (6/9) besok. Tapi nanti memang diterapkan sistem shift,” terangnya.
Dengan kapasitas 2.000 orang, gedung ini nantinya hanya akan diisi oleh 350 peserta pershiftnya.
“Supaya prokes jaga jarak terpenuhi. Aturan pintu masuk dan keluar juga dibedakan, sehingga tidak dempet-dempetan,” tambahnya.
Selain itu, tes swab antigen juga diberlakukan bagi peserta. Jika nanti kedapatan peserta positif saat hari H, jadwal akan direschedule. “Tapi kalau terpapar, bukan domain kami. Nanti ada tes susulan yang akan disampaikan oleh pansel nasional, dari BKN pusat. Jadi ditunda dulu, dijadwalkan ulang,” katanya. (hms/mus/ed2)