Bondowoso
Siaga Bencana, BPBD Bondowoso Minta Sembilan Kecamatan Rawan Banjir dan 11 Rawan Longsor Waspada
Memontum Bondowoso – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu siaga bencana, selama memasuki musim penghujan. Itu karena, pada musim ini potensi bencana sangat besar.
Sesuai ramalan Hidrometeorologi, potensi bencana di Bumi Ki Ronggo ini sangat besar dan kejadiannya tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca serta kebencanaan instansi terkait.
“Hujan deras, angin puting beliung, banjir dan tanah longsor, merupakan bencana yang berpotensi terjadi di sejumlah titik di Bondowoso,” kata Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, Selasa (18/10/2022) tadi.
Dijelaskannya, lokasi rawan bencana banjir adalah Kecamatan Bondowoso, Botolinggo, Cermee, Grujugan, Klabang, Prajekan, Tapen, Tenggarang dan Kecamatan Tlogosari. Sedangkan angin puting beliung, berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Bondowoso.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Dijelaskan pula, bahwa di Bondowoso juga rawan terjadi longsor. Adapun kecamatan yang rawan longsor, adalah Kecamatan Binakal, Curahdami, Grujugan, Ijen, Klabang, Maesan, Pakem, Sumber Wringin,Taman Krocok, Tlogosari dan Kecamatan Wringin.
“BPBD membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Karena di Bondowoso, ini sering terjadi anomali cuaca. Diharapkan, masyarakat bergabung dengan Destana, karena di dalamnya ada mitigasi untuk mengetahui jenis bencana yang mungkin terjadi,” jelasnya.
Dengan mitigasi, lanjutnya, maka warga bisa mengenali daerah rawan bencana, menyusun rencana evakuasi, menyiapkan tempat mengungsi.dan memantau berita kondisi cuaca. “Dengan demikian, kita mengetahui ancaman atau terjadinya bencana Hidrometeorologi,” ujarnya.
Jika terjadi bencana, dirinya berharap, agar masyarakat bisa segera melaporkannya ke Posko Siaga Darurat Bencana Kabupaten Bondowoso. (zen/gie)