Sikapi PPKM Darurat, Pemdes Ngampungan Jombang Optimalkan RT dan RW

Memontum Jombang – Pemerintah Desa (Pemdes) Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, punya cara maksimal dalam sosialisasi penerapan PPKM Darurat. Adalah koordinasi dengan Ketua Rt dan Rw, yang dilakukan oleh Pemdes tersebut.

Kepala Desa Ngampungan, Rohan, menjelaskan agar pemberlakukan masa PPKM Darurat bisa maksimal dan diketahui warganya, pihaknya mengoptimalkan Rt dan Rw. Dengan koordinasi dan memakai Rt dan Rw sebagai ujung tombak, diharapkan kian optimal dan bisa dipahami oleh seluruh warga.

Baca juga:

• Bersenjata Parang dan Pistol Mainan, Dua Pelaku Perampokan Minimarket Diringkus Polisi
• Pramuka Lumajang Bantah Tudingan Keterkaitan Soal Pengelolaan Donasi Erupsi Semeru
• 12 Aset Terpidana Korupsi Kredit Fiktif Disita Kejaksaan Negeri Kota Malang

“Selain sosialisasi agar bisa optimal, warga juga melakukan penjagaan kembali secara bergilir. Dengan beragam langkah ini, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid,” katanya, Selasa (06/07) tadi.

Melalui upaya tersebut, Kades berharap, seluruh warga Desa Ngampungan, tidak terkonfirmasi Covid-19. Apalagi, terkait pemberlakukan itu, warga masyarakat Desa Ngampungan, sangat menyambut baik.

“Rata-rata masyarakat Desa Ngampungan, sudah mulai sadar tentang bahaya Covid-19. Contohnya, seperti kegiatan vaksinasi, banyak masyarakat yang meminta divaksinasi. Bahkan, dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan sebanyak dua kali, semua berpartisipasi,” paparnya.

Ditambahkan, Desa Ngampungan sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 4086 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2097 sedangan wanita sebanyak 1989 jiwa, dengan luas wilayah 567 hektar. Ngampungan memiliki tiga dusun yakni Dusun Ngampungan, Sumberdadi dan Dusun Wungurejo.

“Marilah kita mematuhi protokol kesehatan (Prokes) demi kesehatan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar. Disiplin itu dimulai dari diri sendiri. Kalau sudah sadar dengan kesehatan sendiri, otomatis tanpa diperintah akan melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya. (azl/sit)