Surabaya
Stikom Gelar Lomba Esai Nasional
Memontum Surabaya – Bhineka Tunggal Ika kini sedang coba diusik oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan perdebatan, kesalah pahaman, radikalisme, pertengkaran karena perbedaan Suku, Agama, Ras, Agama (SARA). Termasuk dengan memanfaatkan ranah politik dengan kepentingan implementatif, kebhinekaan seolah kembali dipertanyakan eksistensinya.
Oleh sebab itu, dalam rangka memupuk dan menjaga kebhinekaan dengan semestinya, Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya menyelenggarakan Lomba Esai Nasional Stikom Surabaya (LENSA) 2018 dengan tema Kebhinekaan. Diikuti oleh 59 peserta yang tersebar di 10 provinsi Indonesia, dengan mengumpulkan lima halaman tulisan dan setiap orang hanya boleh ikut maksimal tiga naskah.
“Kita berangkat dari kesadaran itu, ingin menyerahkan kepada masyarakat terutama generasi penerus bangsa. Supaya kembali prihatin atau bisa kritis terhadap isu-isu, terutama isu kebangsaan,” kata Wawan Wahyudi Efendi selaku penanggung jawab acara, Selasa (30/10/2018).
Terdapat 20 finalis yang tulisan esainya berhasil terpilih dari tujuh provinsi, yakni Jawa Timur ada Stikom, PENS, Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB) Malang. Tak ketinggalan ada dari Jawa Tengah ada Yogyakarta, dari Jakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan. Finalis umum ada dari Kota Banyuwangi dan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dari kategori yang berhasil lolos di tingkat final, STIKOM dan LENSA menjanjikan untuk menerbitkan naskah menjadi sebuah buku yang nantinya akan disebarluaskan ke toko buku seluruh Indonesia.
“Dari 20 finalis in, naskahnya akan kita terbitkan menjadi buku. Kita juga sudah bekerja sama dengan penerbit buku di Yogja. Insya Allah dalam waktu dekat buku sudah kita masukkan ke Gramedia seluruh Indonesia, buku dalam bentuk antologi esai,” tambahnya.