Kabar Desa
Sub PIN 2024, 73 Ribu Anak di Trenggalek Terima Vaksin Polio
Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, turut ambil bagian dalam rangka mensukseskan Sub pekan imunisasi polio (PIN) di Kota Keripik Tempe. Bertempat di Kantor Kelurahan Sumbergedong, Novita tampak memberikan tetes imunisasi polio pertama kepada salah satu anak yang berusia 0 hingga 7 tahun.
“Tujuan vaksinasi polio ini adalah untuk menyiapkan anak-anak Indonesia tangguh. Yaitu sebagai generasi mendatang tidak terkena bahayanya penyakit polio. Karena kita tahu, penyakit polio ini tidak ada obatnya,” kata Novita saat dikonfirmasi, Senin (15/01/2024) tadi.
Istri Bupati Trenggalek ini menyampaikan, imunisasi polio ini ditujukan anak-anak berusia 0 sampai 7 tahun atau 8 tahun kurang 1 hari. Sedangkan untuk tahap pemberian imunisasi, akan dilakukan sebanyak dua kali yakni pada tanggal 15 hingga 21 Januari serta di tanggal 19 hingga 25 Februari mendatang.
Baca juga:
“Saya berharap, anak-anak yang berusia 0 sampai 8 tahun kurang 1 hari ini wajib mendapatkan imunisasi polio. Kedepannya, kegiatan ini akan diselenggarakan di seluruh kecamatan secara serentak,” imbuhnya.
Dirinya menyebut, jika pelaksanaan vaksinasi polio ini ditargetkan kepada hampir seluruh anak di Kabupaten Trenggalek. “Target kita minimal 95 persen anak yang ada di Trenggalek, akan mendapatkan vaksinasi polio ini. Saya juga akan mengevaluasi ke seluruh desa-desa untuk memastikan tidak ada anak yang tidak mendapatkan vaksinasi ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, dr Sunarto, mengatakan total di Kabupaten Trenggalek sasarannya 73.543 anak yang terdiri atas sasaran Balita hingga anak SD.
“Untuk total sasaran vaksinasi folio ini sekitar 73.543 dengan rincian anak-anak tingkat SD sejumlah 17.000, TK 13.000 dan PAUD 5.000an,” katanya.
Terkait pemberian vaksinasi polio ini juga tidak sembarangan. Beberapa anak dengan gejala juga tidak diperkenankan mengikuti vaksinasi. Dimana vaksin tidak diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, akibat sakit panas/demam tinggi, diare atau menderita HIV.
Ditambahkannya, imunisasi dapat didapatkan masyarakat secara gratis di fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, satuan pendidikan seperti PAUD, TK, SD/sederajat serta pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas dengan jumlah pos pelayanan mencapai 1.825 pos. “Walaupun ada Sub PIN Polio, pelayanan imunisasi rutin di fasyankes tetap berjalan seperti biasa,” papar dr Sunarto. (mil/sit)